Pendapatan Usahatani Ubi Jalar Tumpangsari dengan Jagung Manis di Desa Gunung Malang, Kabupaten Bogor Farm Income of the Intercropping System between Sweet Potato and Sweet Corn in Gunung Malang Village, Bogor Regency

Main Article Content

Rita Nurmalina
Melissa Amandasari

Abstract

Ubi jalar merupakan salah satu tanaman pangan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat selain beras. Permintaan terhadap ubi jalar terus mengalami peningkatan, tidak hanya untuk kebutuhan pangan tetapi saat ini industri juga membutuhkan pasokan ubi jalar dalam jumlah yang cukup besar. Peningkatan permintaan tersebut perlu diimbangi dengan kontinuitas pasokan bahan baku ubi jalar yang bermutu. Desa Gunung Malang merupakan salah satu daerah penghasil ubi jalar terbesar di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji keragaan usahatani dan penggunaan input produksi ubi jalar tumpangsari dengan jagung manis di Desa Gunung Malang, menganalisis pendapatan usahatani dan rasio antara penerimaan dan biaya dari usahatani ubi jalar tumpangsari dengan jagung manis, serta menganalisis balas jasa terhadap faktor-faktor produksi pada usahatani ubi jalar tumpangsari dengan jagung manis di Desa Gunung Malang. Rata-rata pendapatan atas biaya tunai per hektar per musim tanam yang diperoleh petani responden yaitu Rp 17.176.794,84, sedangkan rata-rata pendapatan atas biaya total per hektar per musim tanam sebesar Rp 10.094.997,75. Berdasarkan nilai R/C atas biaya tunai dan biaya total, dapat disimpulkan bahwa usahatani ubi jalar tumpangsari dengan jagung manis layak untuk diusahakan. Nilai R/C atas biaya tunai yang diperoleh sebesar 2,24 sedangkan nilai R/C atas biaya total sebesar 1,48. 

Sweet potato is one of the staple food consumed by most people other than rice. Demand for sweet potatoes are increasing from time to time, especially for the industry that needs a supply of sweet potatoes in large quantities. Increasing demand needs to be supplemented with the continuity of high quality supply of sweet potatoes. Gunung Malang village is one of the largest producers of sweet potatoes in Tenjolaya district, Bogor regency. The objectives of this research are to analyze the farming techniques and the use of production inputs in Gunung Malang, to analyze the income and the ratio between revenue and cost of intercropping system between sweet potato and sweet corn, and to analyze the return to production factors in Gunung Malang. The average income value based on cash costs per hectare per cropping season for intercropping system of sweet potato and sweet corn farming is Rp 17,176,794.84 while the average income value based on total costs per hectare per cropping season is Rp 10,094,997.75. The intercropping system of sweet potato and sweet corn farm is feasible to be developed based on the value of R/C over cash cost and total cost. The value of R/C based on cash cost is 2.24, while the value of R/C based on the total cost is 1.48.

 

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Rita Nurmalina

Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

Melissa Amandasari

Program Studi Magister Sains Agribisnis, Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

References

Anonim. 2010. Profil Desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor Tahun 2010. Bogor : Kantor Desa Gunung Malang

Kabupaten Bogor.

Aldila, H.F. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Jagung Manis (Zea mays saccharata) di Desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2012. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Ubi Jalar Seluruh Provinsi. Jakarta : BPS.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2011. Kecamatan Tenjolaya dalam Angka 2012. Bogor: BPS. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. 1996. Pranata Penelitian Balai

Penelitian Tanaman Kacangkacangan dan Umbiumbian. Bahan Akreditasi Pranata Penelitian.

Basuki, N., Y. Widodo, Sudaryono, dan S. Brotonegoro. 1987. Penelitian Teknik Tanaman Ubi Jalar. Mimeograph hlm. 1-23.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. 2011. Luas Tanam, Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Ubi Jalar Menurut

Kabupaten di Jawa Barat Tahun 2011. Jakarta : Dipertajabarprov.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2013. Pedoman Teknis Pengelolaan Produksi Ubijalar dan Aneka Umbi Tahun 2013. Jakarta : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.

Hafsah, M.J. 2004. Prospek Bisnis Ubi Jalar. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Herdiman, F. 2010. Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar di Desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor.

Kay, R.D., W.M. Edwards dan P.A. Duffy. 2005. Farm Management. Singapura : McGraw-Hill.

Putra IW. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Jagung Manis di Desa Sukajadi Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Rahayuningsih, St. A. 1993. The performance of sweet potato promising clones in intercropping with groundnut. Research Accomplishment of Root Crops for Agricultural Development in Indonesia. Research Institute for Legume and Tuber Crops Malang, Indonesia.

Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Suratiyah, K. 2011. Ilmu Usahatani. Jakarta : Penebar Swadaya.

Zuraida, N. dan Y. Supriati. 2001. Usahatani Ubi Jalar sebagai Bahan Pangan Alternatif dan Diversifikasi Sumber Karbohidrat. Buletin

AgroBio. Vol. 4 (1) : 13-23.