Agenda Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan 2014-2019 (Agenda ofAgricultural Development and Food Security 2014-2019)
Main Article Content
Abstract
Pertanian merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia untuk pembentukan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional, penyerapan tenaga kerja, penyediaan pangan, penghasil devisa, dan tempat bergantung sebagian besar penduduk perdesaan. Peran ini masih sangat besar dan cenderung
bertambah di masa yang akan datang, karena pertanian menjadi tumpuan untuk penyediaan pangan yang makin banyak dan beragam (food), pakan yang semakin bertambah (feed), dan energi alternatif (fuel). Pembangunan yang telah dilaksanakan sampai saat ini belum banyak mengubah keadaan pertanian Indonesia, dibandingkan dengan awal pemerintahan periode 2009-2014. Masalah klasik masih menghambat laju pembangunan pertanian seperti skala ekonomis dan teknis yang belum tercapai, alih fungsi lahan (subur) yang terus berlangsung, tataniaga yang masih sangat panjang, keragaman produk yang belum dikelola dengan baik, fluktuasi harga yang besar, infrastruktur yang terbatas, dan perubahan iklim yang semakin mengancam. Semua masalah ini berujung pada rendahnya dayasaing produk pertanian dan ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, pembangunan pertanian ke depan hams memperhatikan secara cermat masing-masing faktor ini dalam sebuah program terpadu pembangunan pertanian nasional berbasis nilai tambah menuju pertanian yang berdayasaing tinggi. Agriculture is one of the main sectors in Indonesian economy in the formation of the Gross Domestic Product (GDP), employment, food supply and foreign exchange. This sector serves the most of rural population livelihoods. This role is still verylarge and tends to increase in the future since agriculture has become the foundation forproviding more food (volume and variety), increasing feed for the production of more meat, egg and milk, and providing rawmaterials forthe production of alternative energy (fuel). In comparison to the beginning of the period 2009-2014, development programs implemented until now has not much changed the state of Indonesian agriculture. Classical problems hampering the development of agriculture are the economic and technical scale that has not been achieved, high rate of (fertile) land conversion, very long marketing channels, product diversity (type and quality), big price fluctuation, infrastructure limitation, and climate change. All of these problems have led to the low competitiveness of agriculture and national foodsecurity. Therefore, future agricultural development shouldcarefully consider each of these factors in an integrated program of national agricultural development based on the value added creation to pursue competitive agriculture.
Article Details
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
Akhmad, S. 2007. Membangun Gerakan Ekonomi Kolektif dalam Pertanian Berkelanjutan; Perlawanan Terhadap Liberalisasi dan Oligopoli Pasar Produk Pertanian Tegalan. BABAD Purwokerto. Jawa Tengah.
Bantacut, T 2009. Kebijakan Pendorong Agroindustri Tepung Dalam Perspektif Ketahanan Pangan. Pangan 18 (53): 32-42.
Bantacut, T 2010. Ketahanan Pangan Berbasis 292 Cassava. Pangan 19 (1): 3-13.
Bantacut, T 2011. Sagu : Sumberdaya untuk Penganekaragaman Pangan Pokok. Pangan 20(1): 27-40.
Bantacut, T 2012. Produksi Padi Optimum : Peluang dan Tantangan. Pangan 21(2): 281-296.
Bantacut, T 2013. Pembangunan Ketahanan Ekonomi dan Pangan Perdesaan Mandiri Berbasis Nilai Tambah. Pangan 22(2): 181-196.
Bappenas. 2010. Rencana Kebijakan Strategis Perluasan Areal Pertanian Baru dalam Rangka Mendukung Prioritas Nasional Ketahanan Pangan. Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta.
Bappenas. 2013. Studi Pendahuluan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Pangan dan Pertanian 2015-2019. Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional. Jakarta.
Barbier, EB. 2000. The Economic Linkages Between Rural Poverty and Land Degradation : Some Evidence From Africa. Agriculture, Ecosystems and Environment 82: 355-370.
BPS. 2013. Hasil Sensus Pertanian 2013 (Angka Sementara). Berita Resmi Statistik No. 62/09/Th. XVI, 2 September 2013.
Burton, R.J.F., Walford N. 2005. Multiple Succession and Land Division on Family Farms in The South East of England : A Counterbalance to Agricultural Concentration? Journal of Rural Studies 21: 335-347.
Cai Y, Du K. 2010. Farm-Land Scale and Agriculture Production Efficiency in China : Peasant's Select Restricted by Land-Ownership and Transaction Cost. Center of Industry Economy Research, Jiulong Hu Campus Southeast University, Nanjing Jiangsu, China.
Dewan Ketahanan Pangan. 2006. Kebijakan Umum Ketahanan Pangan 2006-2009 (General Policy on Food Security, 2006 - 2009). Jurnal Gizi dan Pangan 1(1): 57-63.
Elizabeth, R. 2007. Restrukturisasi Pemberdayaan Kelembagaan Pangan Mendukung Perekonomian Rakyat di Pedesaan dan Ketahanan Pangan Berkelanjutan. Makalah Simposium Tanaman Pangan V. 29 Agustus 2007. Puslitbang Pertanian, Bogor.
FAO. 2011. Indonesia and FAO Achievements and Success Stories. FAO Representation in Indonesia, Jakarta.
FAO. 2012. The State of Food Insecurityin the World. 293 Food and Agriculture Organization of The United Nations. Rome.
Fuglie, K.O., Kascak CA. 2001. Adoption and Diffusion of Natural-Resource-Conserving Agricultural Technology. Appl. Econ. Perspect.
Pol. 23(2): 386-403.
Griffin, K., Khan A.R., Ickowitz A. 2002. Poverty and the Distribution of Land. Journal of Agrarian Change 2(3): 279-330.
Hambali, E., Suarsana P., Sugihardjo, Rivai M, Zulchaidir E. 2009. Peningkatan Nilai Tambah Minyak Sawit Melalui Pengembangan Teknologi Proses Produksi Surfaktan MES dan Aplikasinya Untuk Meningkatkan Produksi Minyak Bumi Menggunakan Metode Huff and Puff. Laporan Hibah Kompetitif Penelitian Unggulan Strategis Nasional Batch I, Dikti, Jakarta.
Hayami, Y, Kawagoe T, Marooka Y, Siregar M.1987. Agricultural Marketing and Processing in Upland Java. A Perspective From A Sunda Village. CGPRT Center. Bogor. 75 p. lizumi, T, Yokozawa M., Nishimori M. 2011. Probabilistic Evaluation of Climate Change Impacts on Paddy Rice Productivity in Japan. Climatic Change 107:391-415.
Irawan, B. 2008. Meningkatkan Efektifitas Kebijakan Konversi Lahan. Forum Penelitian Agro Ekonomi 26(2): 116-131.
Jayne, T.S., Yamano T, Weber M.T, Tschirley D., Benfica R., Chapoto A., Zulu B. 2003. Smallholder Income and Land Distribution in Africa : Implications for Poverty Reduction Strategies. Food Policy 28: 253-275.
Johnston, B.F., Mellor J.W. 1961. The Role of Agriculture in Economic Development. The American Economics Review 5^(4): 566-593.
Jonesa, P.G., Thornton P.K. 2003. The Potential Impacts of Climate Change on Maize Production in Africa and Latin America in 2055. Global Environmental Change 13:51-59.
Marsh, S.P., Pannell D.J. 2000. Agricultural Extension Policy in Australia: The Good, The Bad and The Misguided. The Australian Journal ofAgricultural and Resource Economics 44(4):605-627.
Mathauda, S.S., Mavi, H.S., Bhangoo, B.S. and Dhaliwal, B.K. (2000). Impact of Projected Climate Change on Rice Production in Punjab
(India). Tropical Ecology 41: 95-98
Mawardi, 1.2006. Kajian Pembentukan Kelembagaan untuk Pengendalian Konversi dan Pengembangan Lahan, Peran dan Fungsinya. J. Tek. Ling. PTL-BPPT 7 (2): 206-211.
Mukesh, S.D., Chander S., Gupta N.C., Kalra N.2006. Climate Studies and Insect Pests: Implications for The Indian Context. Outlook
PANGAN, Vol. 23 No. 3 September 2014 : 278-295 on Agriculture
:33-40.
Muralidharan K., Krishnaveni D., Rajarajeswari, N.V.L., Prasad A.S.R. 2003. Tungro Epidemics and Yield Losses in Paddy Fields in India.
Current Science 85:1143-1147.
Nazam, M., Sabiham S., Pramudya B., Widiatmaka dan Rusastra IW. 2011. Penetapan Luas Lahan Optimum Usahatani Padi Sawah Mendukung Kemandirian Pangan Berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat. Jurnal Agro Ekonomi 29(2):113-145.
Olper, A. 2007. Land Inequality, Government Ideology and Agricultural Protection. Food Policy 32: 67-83.
Parry, M.L., Rosenzweig O, Iglesias A., Livermore M., Fischer G. 2004. Effects of Climate Change on Global Food Production Under Sres
Emissions and Socio-Economic Scenarios. Global Environmental Change 14:53-67.
Pasaribu, S., Sayaka B., Sejati W.K., Setiyanto A, Hestina J., Situmorang J. 2007. Analisis Kebijakan Pembiayaan Sektor Pertanian. Seminar Hasil Penelitian Desember 2007. Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian.
Pasandaran, E. 2006. Alternatif Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Sawah Beririgasi di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 25(4):
-129.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2012. Statistik Konsumsi Pangan 2012. Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, Jakarta.
Ruttan, V.W. 2002. Productivity Growth in World Agriculture : Sources and Constraints. The Journal of Economic Perspectives 16(4): 161-184.
Sadono, D. 2008. Pemberdayaan Petan : Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian Di Indonesia. Jurnal Penyuluhan 4(1): 65-73.
Sakti, T 2008. Penelitian Penataan Hak Guna Usaha Dalam Rangka Program Pembaruan Agraria Nasional. Hasil-hasil Penelitian dan Kajian Pertanahan 9(2): 1-45. Pusat Penelitian dan Pengembangan, Badan Pertanahan Nasional, Jakarta.
Saptana, Agustin N.K.H., Ar-Rozi AM. 2012. Kinerja Produksi dan Harga Komoditas Cabai Merah. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Bogor.
Shah, N. 2005. Process industry supply chains: Advances and challenges. Computers and Chemical Engineering 29:1225-1235.
Suryahadi, A., Hadiwidjaja G. 2011. The Role of Agriculture in Poverty Reduction in Indonesia. SMERU Research Institute Jakarta - Indonesia. Agenda Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan 2014-2019 Tajuddin Bantacut
Susilowati, S.H., Maulana M. 2012. Luas Lahan Usahatani dan Kesejahteraan Petani: Eksistensi Petani Gurem dan Urgensi Kebijakan Reforma Agraria. Analisis Kebijakan Pertanian 10(1).
Sutomo, S. 2004. Analisa Data Konversi dan Prediksi Kebutuhan Lahan. Makalah disampaikan pada Pertemuan Round Table II Pengendalian Konversi dan Pengembangan Lahan Pertanian. Jakarta, 14 Desember 2004.
Syahza, A. 2003. Paradigma Baru : Pemasaran Produk Pertanian Berbasis Agribisnis di Daerah Riau (New Paradigms: Marketing of Agriculture Product Base on Agro-Business Activities). Jurnal Ekonomi 7(1).
Tambunan, T 2006. Kondisi Infrastruktur di Indonesia. Kadin Indonesia-Jetro, 2006. www.kadin-indonesia.or.id.
Tao, H., Brueck H., Dittert K., Kreye C, Lin S. 2006. Growth and Yield Formation of Rice (Oryza sativa L.) in The Water-Saving Ground Cover Rice Production System (GCRPS). Field Crops Research 95:1-12.
Teruel, R.G., Kuroda Y 2005. Public Infrastructure and Productivity Growth in Philippine agriculture, 1974-2000. Journal of Asian Economics 16:555-576.
Timmer, C.P. 2002. Agriculture and Economic Development. Chapter 29: Handbook of Agricultural Economics 2(A): 1487-1546.
Timmer, C.P. 2004. Food Security in Indonesia:Current Challenges and the Long-Run Outlook. Working Paper Number 48 November 2004. Central for Global Development.
Ulrich, D., BrockbankW., Johnson D., Younger J. 2007. Human Resource Competencies: Responding to Increased Expectations. Employment Relations Today 34(3): 1-12.
Vanzetti, D., Setyoko N.R., Trewin R., Permani R. 2010. Home Grown: Cattle and Beef Self-Sufficiency in Indonesia. Crawford School of
Economics and Government - The Australian National University. http://www. crawford. anu.edu.au.
Van den Ban, A.W., Hawkins HS. 1988. Agricultural Extension. Burnt Mill, Harlow, Longman.
Varkkey, H. 2012. The Growth and Prospects of The Oil Palm Plantation Industry in Indonesia. Oil Palm Industry Economic Journal 12(2): 1-13.
Warra, P.,Yusuf AA. 2014. Fertilizer Subsidies and Food Self-Sufficiency in Indonesia. Agricultural Economics 45:1-18.
Wiebe, K. 2003. Linking Land Quality, Agricultural Productivity, and Food Security. United States Department of Agriculture Economic Research
Service Agricultural Economic Report Number 294 823.
Wohlgenant, M.K. 2001. Marketing Margins: Empirical Analysis. Handbook of Agricultural Economics1(B): 933-970.
Yoshino, N., Nakahigashi M. 2000. The Role of Infrastructure in Economic Development (Preliminary Version).
http://www2c.biglobe .ne.jp/~m_naka/official/research/.