Kajian Proses Perumusan Standar dan Peraturan Keamanan Pangan di Indonesia Formulation Process Assessment on Food Safety Standards and Regulations in Indonesia

Main Article Content

Purwiyatno Hariyadi
Sumarto Sumarto
Eko Hari Purnomo

Abstract

Standar dan peraturan keamanan pangan tidak saja bertujuan untuk melindungi kesehatan publik, tetapi juga menjamin perdagangan yang adil dan meningkatkan daya saing bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesenjangan antara prinsip-prinsip baik dan kenyataan penerapannya pada pengembangan standar dan peraturan keamanan pangan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) melibatkan pemangku kepentingan keamanan pangan. Hasil survei dan FGD menunjukkan bahwa banyak standar dan peraturan keamanan pangan yang mengalami hambatan dalam penerapannya disebabkan karena telah terjadi kesenjangan antara prinsip-prinsip baik dan kenyataan penerapannya. Kesenjangan tersebut adalah dalam hal (i) rendahnya informasi tentang proses dan perkembangan perumusan, (ii) kurangnya pembahasan yang mempertimbangkan kepentingan dan keterlibatan pemangku kepentingan, (iii) rendahnya relevansi antara tujuan perlindungan kesehatan publik dengan kondisi nyata produk dan industri pangan Indonesia, dan (iv) kurangnya kesiapan pelaku usaha dan unsur penunjangnya. Diidentifikasi pula adanya perbedaan persepsi antara pemerintah dan industri pangan tentang prinsipprinsip (i) transparansi, dan (ii) efektifitas dan relevansi. Hal ini perlu diatasi dengan perbaikan (i) sistem informasi, (ii) akses kepada pemangku kepentingan, (iii) kesiapan infrastruktur, dan (iv) kesepakatan mengenai dimensi pengembangan nasional, khususnya untuk (a) kepentingan UMKM, (b) pengembangan bahan baku lokal, dan (c) peningkatan daya saing.


Food safety standards and regulations are developed not only for protecting public health but also for facilitating fair trade and nation competitiveness. The objectives of this research are to identify gap between good principles and their implementation in the development of food safety standards and regulations. Survey and focus group discussion (FGD) are used in this research. We find that gaps between good principles and actual development of food safety standard and regulation are the most frequently cited by stakeholders as the main factor hindering standard implementation. Gaps identified are lack of (i) information, (ii) intensive discussions among stakeholders, (iii) relevancy in term of consumer protection objective, and (iv) readiness of business community and its supporting system. Our results suggest that there is also a perception gap between food industry and government regulatory agencies on aspects of (i) transparency and (ii) effectiveness and relevancy. Improvement should be done by (i) improving the information system, (ii) providing access to stakeholders, (iii) making the infrastructures ready, and (iv)
streamlining the consensus on national development dimensions; especially those associated with (a) interest for SMEs development, (b) development of local foods and food ingredients, and (c) improvement of competitiveness of Indonesian food products.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Purwiyatno Hariyadi

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Sumarto Sumarto

Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Eko Hari Purnomo

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

References

Balia, R.L., E. Harlia, D. Suryanto. 2008. Jumlah Bakteri Total dan Koliform pada Susu Segar Peternakan Sapi Perah Rakyat dan Susu

Pasteurisasi Tanpa Kemasan Di Pedagang Kaki Lima. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.2006. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor HK.00.05.52.4040

tentang Kategori Pangan.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.2009. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor HK.00.06.1.52.4011

tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.2010. Alur Standar. Direktorat Standardisasi Produk Pangan BPOM RI. Jakarta.

Budiyanto, A. dan Usmiati, S. 2009. Pemerahan susu secara higienis menggunakan alat perah sederhana. Prosiding Seminar Nasional

Teknologi Peternakan dan Veteriner, Puslitbang Peternakan 11-12 Nopember 2008. Bogor-Indonesia. 119 PANGAN, Vol. 23 No. 2 Juni 2014 : 108-119

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1998. Standar Nasional Indonesia Nomor SNI 01-3141-1998 untuk Susu Segar. BSN. Jakarta.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2009. Pengantar Standardisasi Edisi Pertama. BSN. Jakarta.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2011a. Standar Nasional Indonesia Nomor SNI 3141.1:2011 untuk Susu Segar – Bagian 1: Sapi. BSN.

Jakarta.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2011b. Tentang SNI. http://www.bsn.go.id/bsn. Diakses tanggal 29 Desember 2011.

[CAC] Codex Alimentarius Commission. 2006. Understanding The Codex Alimentarius 3rd edition. WHO-FAO UN. Rome.

[CAC] Codex Alimentarius Commission. 2007. Working Principles For Risk Analysis For Food Safety For Application By Governments. CAC/

GL 62-2007.

Dinas Peternakan Propinsi Jawa Tengah. 2010. Prospek Pengembangan Sapi Perah Di Jawa Tengah. http://www.disnak.jawatengah.go.id/

Hariyadi, Purwiyatno. 2008. The Food-Canning Industry in Indonesia: Need for Safety Assurance Regulation and Quality Optimisation. Food

Manufacturing Efficiency 2 (1) 1-4.

Hariyadi, Purwiyatno. 2011a. Modul Pelatihan Proses Termal. SEAFAST Center – IPB. Bogor.

Hariyadi, Purwiyatno. 2011b. Standardisasi Mutu dan Keamanan Pangan : Data apa yang perlu disiapkan? Materi disampaikan pada Rapat CODEX di Badan Standarisasi Nasional, Republik Indonesia. Jakarta, Jum’at , Tgl 11, 2011. http://seafast.ipb.ac.id/publication/

presentation/peranan-standard-ph-bsn-2011.pdf

Herlina, E. 2008. Kajian Kesesuaian Produk Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) dengan Standar Nasional Indonesia dan

Kontribusi terhadap Kecukupan Gizi bayi/Anak. Tesis Magister Profesional. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Marlina, E.T., Y.A. Hidayati, W. Juanda. 2007. Kualitas Mikroba pada Ruang Penampungan Susu dan Pengaruhnya terhadap Jumlah Bakteri dalam Air Susu. Makalah. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung.

Poeradisastra, F. 2011. Definisi Produk Sari Buah: Codex dan BPOM RI. Asosiasi Industri Minuman Ringan. Jakarta.

Saputra, Adi. 2011. Penelitian Kadar Yodium pada Garam Konsumsi yang Beredar di Denpasar. Program Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Bali.

Suratmono. 2009. Penggunaan Data Hasil Pengujian untuk Meningkatkan Pengaturan Keamanan Pangan: Studi Kasus Siklamat pada Pangan Jajanan Anak Sekolah. Tesis Magister Profesional. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Usmiati, S dan Widaningrum. 2005. Mutu Susu Sapi dari Peternak Anggota Koperasi Susu Sarwamukti pada Pemerahan Pagi dan Sore Hari : Studi Kasus Tahun 2004. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, 12-13 September 2005 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor-Indonesia.

Usmiati, S dan Nurdjannah. 2007. Perbandingan kualitas susu sapi peternak anggota KUD Sarwamukti dan KSU Tandangsari: Studi

kasus. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Puslitbangnak 21-22 Agustus 2007. Bogor-Indonesia.

[YLKI] Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. 2010. Standardisasi Pangan dari Sisi Konsumen. Makalah disampaikan pada FGD Pengkajian Kebutuhan dan Review atas Kebijakan Pangan BPOM RI – SEAFAST Center IPB, 6 Desember 2010.