Potensi Tanaman Sagu {Metroxylon sp.) dalam Mendukung Ketahanan Pangan di Indonesia (Potential of Sago Plant (Metroxylon sp.) to Support Food Security in Indonesia)
Main Article Content
Abstract
Ketergantungan bangsa Indonesia terhadap beras begitu tinggi, sehingga ketika kebutuhan beras dalam negeri tidak tercukupi, Indonesia harus mengimpor beras. Ketergantungan terhadap beras dapat dikurangi melalui alternatif bahan pangan Iainnya yang dapat dibudidayakan di Indonesia sebagai upaya mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Salah satunya dengan mengeskplorasi potensi bahan pangan lokal Indonesia. Dalam kaitan dengan hal tersebut, maka tuiisan ini bertujuan untuk memetakan potensi sagu dan diversifikasi olahan sagu, baik berupa olahan pangan maupun olahan non-pangan sehingga dapat menjadi acuan dalam mengeksplorasi bahan pangan sagu. Sagu dapat diolah menjadi panganan tradisional, tepung sagu dan turunannya seperti tepung sagu termodifikasi dan mi sagu, serta pati sagu dan turunannya seperti edible film, makanan pendamping ASI, dan sohun. Sedangkan untuk kebutuhan non-pangan, sagu dapat dimanfaatkan menjadi bioethanol dan Protein Sel Tunggal. Untuk meningkatkan diversifikasi produk berbasis sagu dan turunannya maka perlu dilengkapi dengan kajian ekonomi, dukungan dan kebijakan pemerintah baik dari sisi ketersediaan maupun kemudahan akses para pelaku usaha komoditas sagu.
Indonesia's dependence on rice is so high, that when the domestic rice requirement is not fulfilled, Indonesia has to import rice. The dependence on rice can be reduced through some alternative foodstuffs which can be cultivated in Indonesia. One way to do it is by exploring the potential of local food in Indonesia to support food security. This paper aimed to map out the potential of sago and sago processing diversification, both non-processing food and processing food so it can be a reference in exploring food from sago. Sago can be processed into traditional snacks, sago starchand its derivativessuch as modified sago starch and sago noodles, and sago starch and its derivatives such as edible films, complementary feeding, and vermicelli. For the need of non-food product, sago can be processed to become bioethanol and single cell protein. To improve product diversification based on sago it is necessary to be equipped with the economic assessment, support and government policy both in terms of availability and ease of business access to sago commodity
Article Details
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
Achmad, F.B., P.A. Williams, J.L. Doublier, S. Durand, and A. Buleon. 1999. Physicochemical Characterization of Sago Starch. Journal Carbohydrate Polymers. 38: 361-370.
Alfonfs, J.B dan Rivaie, A.A. 2011. Sagu Mendukung Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim, Perspektif" Vol. 10 No. 2 /Des 2011. Him 81 -91 ISSN: 1412-8004.
Alvarez, E. E. and P. G. Sanchez. 2006. Dietary Fibre. J. Nutr. Hosp. 21 (Supl. 2) 60-71.
Anwar, E. 2002.Pemanfaatan Maltodekstrin dari Pati Singkong Sebagai Bahan Penyalut Tipis Tablet. Makara, Sains, vol 6, pp. 50.
Ardiansyah, D.E. (2006). Pembuatan Makanan Pendamping Asi (Weaning Food) Berbasis Pati Sagu (Metroxilon sp). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku 2010. Maluku dalam Angka. Dalam J.B. Alfons dan A.A. Rivaie, 2011, Sagu Mendukung Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim, Perspektif Vol. 10 No. 2 /Des 2011. Him 81 - 91 ISSN: 1412-8004.
Bank Indonesia. Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Industri Sohun. 2007 http:// www.bi.qo.id/NR/rdonlvres/529B488F BED3-46F3-94E4-F9C42E9372C9/1594/ lndustriSohunKonvensional.pdf [Diakses 19 November 2012].
BPPT, 1987. Penelitian Pemanfaatan Sagu Sebagai Bahan Pembuatan Makanan. Laporan Akhir. Kerjasama BPPT dengan Pusat Pengembangan Teknologi Pangan, IPB. Bogor.
Bustaman, S. 2008. Strategi Pengembangan Bio-etanol Berbasis Sagu di Maluku. Perspektif Vol. 7 No. 2 / Desember 2008. Him 65 - 79 ISSN: 1412-8004.
Buyken, A. E., Y. Kellerhoff, S. Hahn, A. Kroke, dan T. Remer. 2006. Urinary C-peptide Excretion in Freeliving Healthy Children is Related to Dietary Carbohydrate Intake But Not to The Dietary Glycemic Index. J Nutr 136 (7):1828-183
Chafid, A dan Kusumawardhani G.2010. Modifikasi Tepung Sagu Menjadi Maltodekstrin Menggunakan Enzim a-Amylase. http://eprints. undip.acid/13432/1/Artikel_llmiah.pdf. [Diakses 19 November 2012].
Djafar, T.S., S. Rahayu dan R. Mudijisihono. 2000. Teknologi Pengolahan Sagu. Yogyakarta : Kanisius
Estiati, T. 2006. Teknologi dan Aplikasi Polisakarida dalam Pengolahan Pangan. Jilid I Malang: Penerbit Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya.
FAO/WHO. 1998. Carbohydrates in Human Nutrition: Report of a Joint FAO/WHO Expert Consultation. FAO Food and Nutrition Paper, 66, 1-140. FAO/WHO. 2003. Diet, Nutrition and The Prevention of Chronic Diseases: Report of a Joint FAO/ WHO Expert Consultation. WHO Technical Report Series, Vol. 916.
Foster-Powell, K., dan B. Miller. 1995. International Tables of Glicemic Index. American Journal of Clinical Nutrition.62 : 871s-893s.
Flach, M. 1983. The Sago Palm: A Development Paper Presented at The FAO Plant Production and Protection Paper 47, AGPC/MISC/80. FAO. Rome.
Flach, M. 1997. Sago Palm Metroxylon Sagu Rottb. Promoting the Conservation and Use of Underutilized and Neglected Crops. 13. International Plant Genetic Resources Institute, Rome-Italy, 76 pp. ftp://ftp.cgiar.org/ipgri/ Publications/pdf/238.PDF. [Diakses 8 November 2012].
Hariyum, A. 1986. Pembuatan Protein Sel Tunggal. P.T. Jakarta:Wacana Utama Pramesti.
Harsanto. P. B. 1986. Budidaya dan Pengolahan Sagu.Yogyakarta : Kanisius.
Haryanto, B dan Pangloli. 1992. Potensi dan Pemanfaatan Sagu. Yogyakarta : Kanisius.
Harum, H. 1988. Mempelajari Pembuatan Produk Ekstruksi dari Bahan Dasar Tepung Sagu (Metroxylon sp.). Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Hetharia, M.E. 2006. Kembali Makan Sagu (Masalah dan Tantangan). Dalam M.E. Hetharia, M.J. Pattinama, J.A. Leatemia, E. Kaya, J.B. Alfons, dan M. Titahena (Eds.). Prosiding Sagu Dalam Revitalisasi Pertanian Maluku, Ambon, 29-31 Mei 2006. Kerjasama Pemerintah Provinsi Maluku dengan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura. Badan Penerbit Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.
Hikmat, N. 1997. Pendugaan Umur Simpan Bumbu Mi Instant dari Pati Sagu dengan Metode Akselerasi. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Hutapea, R.T.P., P.M. Pasang, D.J. Torar, dan A. Lay. 2003. Keragaan Sagu Menunjang Diversifikasi Pangan. Dalam R.H. Akuba, Z. Mahmud, E. Karmawati, A.A. Lolong, dan A. Lay (Eds.). Prosiding Seminar Nasional, Sagu Untuk Ketahanan Pangan. Manado, 6 Oktober 2003. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Litbang Pertanian, him.173- 184.
Isaelidis, J.C. (2001) Nutrition-Single Cell Protein, Twenty Years later. http://www.business. holl.gr/bio/html/pubbs/vol./israeli.htm. Dalam La Teng, P.N. dan Sutanto, S. 2010. Utilization Of Sago Cake As A Basic Material For Single Cell Protein (Sep) Production. Journal Of Plantantion Based Industry, Volume 5 Nomer 2, pg 77-83.. Makassar: Balai Besar Industri Hasil Perkebunan.
Kam, N. O. 1992. Daftar Analisis Bahan Makanan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 53p.
La Teng, P.N. dan Sutanto, S. 2010. Utilization Of Sago Cake As A Basic Material For Single Cell Protein (Sep) Production. Journal Of Plantantion Based Industry, Volume 5 Nomer 2, pg 77-83. Makassar: Balai Besar Industri Hasil Perkebunan.
Laisina, B.V., J.E. Louhenapessy dan S.P. Telussa. 1989. Pemanfaatan dan Pemasaran Sagu di Maluku. Dalam Louhenapessy, J.E. 1997. Kondisi Sagu di Maluku : Potensi, Alternatif, Pemanfaatan dan Pola Pengolahan Tepung. Goti-Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Universitas Pattimura, Volume 2 April 1997.
Lay, A., D. Allorerung, Amrizal, M. Djafar, dan N. Barri. 1998. Pengolahan Sagu Berkelanjutan. Prosiding Seminar Regional Kelapa dan Palma Lain.Balitka : Manado.
Liu, H. Ramsden and Corke. 1999. Physical Properties and Enzimatic Digestibility of Phosphorilated ae, wx, and Normal Maize Starch Prepared at Different pH Levels. Journal. Cereal Chem, 76(6): 938-943.
Malawat, Saleh. 2011. Sagu Instan Sebagai Produk Alternatif Olahan Tradisional dari Maluku. BPTP Maluku Edisi Khusus Penas XIII.
Munarso, S.J., dan Haryanto, B. Perkembangan Teknologi Pengolahan Mi. http://www.iptek.net. id/ind/pustaka_pan/ pdf/prosiding/poster/ PTP18_Bambanghar Pengolahan_mi_patpi. pdf. [Diakses 3 Desember 2012].
Novariantoh, H., Mifthorachman I.M., dan H. Mangindaan. 1996. Keragaman dan Kemiripan Tipe-Tipe Sagu Asal Desa Kelahiran, Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Irian Jaya. Jurnal Litri Volume 1 No.5 1996 Hal 227-239.
Papilaya, E.C. 2009. Sagu untuk Pendidikan Anak Negeri. IPB Press, Bogor. 106p.
Prabawati,S dan Suismono. 2005. Mendongkrak Pemanfaatan Sumber Pangan dengan Sentuhan Teknologi. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 27 No 6, ISSN 0216-4427. http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/ wr276051.pdf.[Diakses 9 November 2012].
Purwani, E.Y. dan N. Harimurti. 2006. Laporan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengolahan Mi Sagu. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor.
Purwani, E.Y. 2006. Mi Sagu : Perbaikan Mi Gleser dengan Sentuhan Teknologi. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor. http.V/pustaka.litbang.deptan. go.id/publikasi/wr271055.pdf. [Diakses 13 November 2012].
Rahmi, A., Mappiratu dan A. Noviyanty. 2009. Sifat Fisikokimia dan Sensoris Sohun Instan dari Pati Sagu. Jurnal Agroland 16 (2) : 124-129 ISSN : 0854-641X.
Rostiwati, T, F.S. Jong & M. Natadiwirya. 1998. Penanaman Sagu (Metroxylon sagu Rottb.) Berskala Besar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Perkebunan: Jakarta.
Sajilata, M. G., R. S. Singhal, dan P. R. Kulkarni. 2006. Resistant starch-a review. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety.Vol. 5.1-17.
Santosa, C. 1989. Formulasi Makanan Sapihan (Weaning Food) dengan Bahan Baku Tepung Sagu (Metroxylon sp) dan Aspek Fortifikasi Beta-Karoten didalamnya. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sanusi, A. 2006. Formulasi Sagu Instan Sebagai Makanan Tinggi Kalori. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Silalahi, Jansen. dan N. Hutagalung. 2007. Komponen-komponen Bioaktif dalam Makanan dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan. http.7/www.tempo.co.id/medika/arsip/062002/pus-3. htm. [Diakses 13 November 2012].
Sumaryono. 2007. Tanaman Sagu sebagai Sumber Energi Alternatif. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Vol 29 No 4, ISSN 0216-4427. http://pustaka.litbang.deptan.go.id/ publikasi/wr294072.pdf. [Diakses 9 November 2012].
Suryana, A. 2007.Arah dan Strategi Pengembangan Sagu di Indonesia. Dalam E.Karmawati, N. Hengky, M. Syakir, A.Wahyudi, M.H. Bintoro, dan N. Haska (Eds.). Prosiding Lokakarya Pengembangan Sagu di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan: Batam.
Tahir, S. 1985. Mempelajari Pembuatan Protein Sel Tunggal dari Tepung Sagu dengan Fermentasi Medium Padat. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Tarigans, D.D. 2001. Sagu Memantapkan Swasembada Pangan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 23 No 5 1-3, ISSN 0216-4427.
Tasman, A. 1981. Mempelajari Pembuatan Biskuit dari Campuran Tepung Sagu dan Kedelai. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, FakultasTeknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Udin Saripudin. 2006. Rekayasa Proses Tepung Sagu (Metroxylon sp.) dan Beberapa Karakternya. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Ulfah, T.Adan Bamualim, U. 2002. The Use of Sago Waste, Non-Fermented and Fermented, in the Ration for Growing Native Chicken. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. http://peternakan.litbang.deptan.go.id/fullteks/semnas/ pronas02-53.pdf. [Diakses 9 November 2012].
Wahid, A.S. 1988. Prospek Pengembangan Sagu di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian, 7(4). Jakarta.
Widjono, A., R. Aser, dan Amisnaipa. 2000. Identifikasi, Karakterisasi, dan Koleksi Jenis Jenis Sagu. Prosiding Seminar Hasil-Hasil Sistem Usaha Tani Papua. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian: Bogor.
Wirakartakusumah, M.A., A.Apriantono, M.S.Ma'arif, Suliantari, D. Muchtadi, dan K. Otaka. 1985. Isolation and Characterization of Sago Strach and its Utilization for Production of Liquid Sugar. Dalam J.B. Alfons dan A.A. Rivaie. Sagu Mendukung Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim, Perspektif Vol. 10 No. 2 /Des 2011.
Wiyono, B., Toga Silitonga dan Eduard A.S. Sijabat. 1990. Pembuatan Sirup Berfruktosa Tinggi dari Pati Sagu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 8 (4) 1990: 140-145.Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.
Wulansari I. 2004. Kajian PengaruhDosis A-Amilase dan Dextrozyme pada Pembuatan Sirup Glukosa Pati Sagu (Metroxylon sp.) Skripsi. Bogor: Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas, Teknologi Pertanian, IPB.