Protokol Penanggulangan dan Penyelamatan Krisis Pangan dan Gizi pada Kelompok Rawan (Protocol for Recovery and Prevention of Food and Nutrition Crises on Vurnerable Group)

Main Article Content

Dodik Briawan
Purwiyatno Hariyadi
Eko Hari Purnomo Hari Purnomo
Fahim M. Taqi

Abstract

Krisis pangan dan gizi merupakan permasalahan yang berdampak terhadap pembangunan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan protokol pencegahan dan penanggulangan krisis pangan dan gizi. Data yang digunakan terdiri dari data sekunder dan primer. Protokol krisis pangan dan gizi dikembangkan dengan melibatkan ahli dan narasumber dari pemerintah daerah di Sukabumi, Situbondo dan Bogor. Kondisi krisis pangan dan gizi dapat ditetapkan dengan sistem survailan menggunakan indikator yang valid, sensitif, dan mudah dikumpulkan. Model yang sudah ada yaitu “Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi” dapat digunakan dengan beberapa modifikasi tertutama pada komponen indikator. Protokol pencegahan dan penanggulangan dikembangkan untuk kelompok rumah tangga rawan di masyarakat. Kelompok ini dapat ditetapkan berdasarkan 14 indikator nonmoneter yang dikembangkan oleh BPS, dengan prioritas yang mempunyai anak di bawah usia lima tahun dan atau ibu hamil. Upaya penyelamatan terutama dilakukan dengan memberikan makanan tambahan pada kelompok rawan ini. Penanggulangan diarahkan melalui bantuan ekonomi kepada rumah tangga sasaran. Pemerintah daerah
perlu membentuk tim manajemen krisis pangan dan gizi yang disertai peran dan tanggungjawab yang jelas. Disarankan, pemerintah daerah mempunyai kewenangan dalam menetapkan kondisi krisis, yang disertai anggaran pelaksanaan protokol tersebut. Selain itu, dalam jangka panjang program seperti SKPG, Posyandu dan UPGK perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

Food and nutrition crises affect Indonesian development. This study aims to develop general protocol for prevention and recovery of food and nutrition crises. The data comprises of secondary and primary data. The crisis protocol is developed by involving experts and resource persons from Sukabumi, Situbondo and Bogor local governments. The crisis condition could be determined using mechanism of surveillances, valid, sensitive, and easy to generate indicators. The existing “Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi” model could be applied with some modification on its components. The recovery and prevention protocol
should specifically be developed for vulnerable groups which can be determined using 14 non-monetary indicators developed by CBS, with special priority given to households with children under 5 years and/or pregnant mothers. The recovery is focused on feeding program for those groups. Prevention program is designed for the development of economic activities for the targeted households. The local government need to establish a crisis management team with well defined roles and responsibilities. It is proposed that Head of Local Governments should have authority to determine, declare crisis condition, and allocate budget to execute the protocol. In the long run, existing food and nutrition programs; especially SKPG, Posyandu and UPGKshall be up-graded and improved.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Dodik Briawan

SEAFAST Center, LPPM IPB,

Purwiyatno Hariyadi

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Eko Hari Purnomo Hari Purnomo

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Fahim M. Taqi

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta, IPB

References

Agustina H. 2006. Coping strategy keluarga miskin Penerima BLT dalam Pemenuhan Kebutuhan Hidup dan Tingkat Kepuasan di Kota dan Kabupaten Bogor. Skripsi Jur. GMSK IPB. Bogor

Astawan M., Palupi NS, Sulaeman A, Riyadi H dan Prihananto. 2005. Laporan “Feeding Program pada Ibu Hamil dan Dampaknya terhadap Status Gizi Ibu dan Kualitas Anak. SEAFAST Center, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta, IPB, dan Departemen Gizi Masyarakat, FEMA, IPB.

Badan Ketahanan Pangan. 2007a. Pedoman Umum Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi. Jakarta Badan Ketahanan Pangan. 2007b. Petunjuk Operasional Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi. Jakarta

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2007. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2006-2010. Jakarta.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2013. Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Jakarta.

Baird S, Friedman J and Schady N. 2007. Aggregate Income Shocks and Infant Mortality in the Developing World. Policy Research Working Paper 4346. Washington, DC: World Bank.

Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. 2008b. Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB-Gizi Buruk. Jakarta.

Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. 2009. Pedoman Teknis SKPG Tahun 2009. Jakarta.

Grebmer KV; Fritschel H, Nestorova B, Olofinbiyi T, Pandya-Lorch R, and Yohannes Y. 2008. Bonn, Global Hunger Index; The Challenge of Hunger.

Bonn, Washington D.C., Dublin Hariyadi, P. 2009. Ketahanan Pangan sebagai Fondasi Ketahanan Nasional. Prosiding Seminar menuju Ketahanan Pangan yang Kokoh sebagai Buffer Krisis dan Fondasi Ketahanan Nasional dalam rangka Persiapan Sidang Tahunan Asian

Development Bank tahun 2009. Hariyadi, P. 2010. Penguatan Industri Penghasil Nilai Tambah Berbasis Potensi Lokal Peranan Teknologi Pangan untuk Kemandirian Pangan. PANGAN Vol. 19 No. 4 Desember 2010: 295-301

International Monetary Fund. 2009. Global Economic Crisis: Economic Crisis Starts to Hit World’s Poorest Countries. www.imf.org/external/pubs/ft/survey/so/2009/NEW030309A.htm.

Mutiara E. 2008. Analisis Strategi Food Coping Keluarga dan Penentuan Indikator Kelaparan. Disertasi Pasca Sarjana IPB. Bogor

Paxson, C. and Schady, N. 2005. Child Health and Economic Crisis in Peru. The World Bank Economic Review, 19(2).

Riskesdas. 2013. Hasil Riskesdas 2013 Terkait Kesehatan Ibu. [terhubung berkala]. http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/678 (diakses 18 Juni 2015).

Sandjadja. 2009. Kamus Gizi: Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

Setiawan B, Sukandar D dan Briawan D. 2002. Kajian Indikator Ketahanan Pangan Berdasarkan Agroekosistem Lahan Kering dan Pasang Surut. Laporan Kajian. Bogor

Soemardjan S. 1998. Prihatin Lahir Batin: Dampak Berbagai Krisis dalam Rumah Tangga. Dalam Prosiding Dampak Krisis Moneter dan Bencana El Nino terhadap Masyarakat, Keluarga, Ibu dan Anak di Indonesia. LIPI dan UNICEF. Jakarta

Usfar AA. 2002. Household Coping Strategies for Food Security in Indonesia and the Relation to Nutritional Status: A Comparison Before and After the 1997 Economic Crisis. Thesis. Stuttgart University

World Bank. 2014. Laporan Bank Dunia:Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2015 Diperkirakan 5,2 Persen. [terhubung berkala].

http://www.worldbank.org/in/news/pressrelease/

/12/08/indonesia-to-grow-by-5-2-percent-in-2015-world-bank-report (diakses 18 Juni 2015).