Kedaulatan Pangan dan Kepemimpinan

Main Article Content

Sutarto Alimoeso

Abstract

Pemikiran tentang kedaulatan pangan untuk kedaulatan negara menjadi suatu tema yang sangat penting dan fundamental bagi kita semua dalam menghadapi situasi bangsa dan dunia saat ini maupun dimasa mendatang. Selama ini, eksplorasi sumber daya alam tanpa diikuti dengan peningkatan sumber daya manusia menjadikan bangsa kita kurang memiliki kualitas pembangunan yang baik. Menurut Sampumo (2007), agar bangsa ini dapat memiliki keunggulan daya saing maka perlu membangun knowledgebasedeconomy dimana pembangunan harus dilakukan bertumpu pada keandalan human capital dengan mengelola kekayaan alam (resource) secara berkelanjutan. Perdebatan terus menerus tanpa alur pikir (framework) yang sistematis menjadi semakin "memprihatinkan", apalagi dengan pemberlakuan otonomi daerah saat ini belum memberikan cerminan atas pengelolaan pemerintahan yang lebih baik. Daerah masih didominasi ekskalasi' perebutan kekuasaan" daripada ekskalasi peningkatan pelayanan bagi publik. Kepemimpinan (leadership) menjadi sangat mendesak (urgent) dan menjadi suatu syarat keharusan dalam menjawab kedaulatan pangan sekaligus kedaulatan negara. Kedaulatan pangan dicerminkan dengan kriteria (tiga pilar) sebagai berikut 1) politik pangan tidak berorientasi harga murah (harus sesuai dengan mekanisme pasar-mar/cef oriented); 2) pengelolaan usaha pertanian yang berorientasi keunggulan daya saing (competitive advantage); dan 3) pemenuhan pangan berorientasi pada kemampuan daya beli (ability to pay). Pada masa mendatang, tantangan pemenuhan pangan adalah terjadinya pegeseran selera (Tungkot Sipayung, 2008) sebagai berikut a) menurunnya konsumsi beras per kapita; b) meningkatnya konsumsi gandum per kapita; c) meningkatnya konsumi produk pertanian sub-tropis seperti sayuran, buah, daging, dan susu; d) meningkatnya konsumsi pangan dengan berbagai atribut modern yang mendorong food service industry (Piangli menyebut ini sebagai westernization of diets atau globalisasi diet). Dinamisasi masyarakat ke arah modernisasi (manusia modem bukan manusia kebarat-baratan) memerlukan pemimpin-pemimpin yang baik. Ciri-ciri masyarakat modern adalah 1) orientasinya ke depan, 2) terbuka, 3) komunikatif, 4) adaptif terhadap perubahan, 5) berkeswadayaan tinggi, 6) menerima adanya keragaman, 7) selalu mengembangkan diri, 8) tahu "apa" yang ia butuhkan dan "bagaimana" mendapatkannya, serta 9) berani mengambil resiko (Slamet, 2002 dalam Infointernet, 2008). Untuk itu, pemimpin yang baik harus memiliki sistem nilai dan visi (pathfinding), kemampuan penyelaras (aligning), pemberdaya (empowerment), serta kekuatan melakukan perbaikan (recondition).

Article Details

Section

Articles

Author Biography

Sutarto Alimoeso

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Departemen Pertanian

References

Anonim. 2006. Kebijakan Umum Ketahanan Pangan 2006-2009. Dewan Ketahanan Pangan. Jakarta.

Anonim. 2007. Statistik Pertanian 2007. Departemen Pertanian. Jakarta.

Anonim. 2007. Revitalisasi Pertanian. Departemen Pertanian Jakarta.

Anonim. 2007. Rencana Strategis Departemen Pertanian 2005-2009. Departemen Pertanian. Jakarta.

Anonim. 2007. Instrumen dan Indikator: Implementasi Kesepakatan Gubernur/Ketua Dewan Ketahanan Pangan Provinsi. Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan. Jakarta.

AgriSwara. 2008. Dalam Negeri Tercukupi, Negara Jiran pun Dilirik. AgriSwara, Edisi 4 buan Juli-Agustus 2008.

Alimoeso, Sutarto. 2008 Ketahanan Pangan Nasional: Antara Harapan dan Kenyataan. Makalah disampaikan pada Pameran Agrinex di Jakarta, bulan Maret 2008.

Alimoeso, Sutarto.2008. Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional.

Makalah disampaikan pada Lokakarya Gematek Utama di Padang, bulan Juni 2008.

Alimoeso, Sutarto. (2008). Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional

Makalah disampaikan pada Sidang Pleno ISEI XIII di Lombok, bulan Juli 2008

Alimoeso, Sutarto. 2008. Kebijakan dan Strategi Peningkatan

Produksi Beras Nasional (P2BN). Makalah disampaikan pada Pekan Padi Nasional, bulan Juli 2008.

Alimoeso, Sutarto. 2008. Kebijakan dan Strategi Peningkatan Produksi Kedelai Nasional Menuju Swasembada Produksi. Makalah disampaikan pada Lokakarya Kedelai Nasional, Kerjasama Peragi dan Universitas Brawijaya di Malang, bulan Juli 2008.

Alimoeso, Sutarto. 2008. Pencapaian Produksi Tahun 2008, Proyeksi

Produksi Tahun 2009 serta Penyiapan Sarana Produksi. Makalah disampaikan pada Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah di Semarang. bulan Agustus 2008

Anggoro, Udhoro Kasih. 2008. Kebijakan dan Strategi P2BN: Peran Penyuluh dalam Sistem Usaha Pertanian (Agribisnis). Makalah inidisampaikan pada Pertemuan Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota di Batam, Juli 2008.

Arifin, Bustanul. 2004. Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Penerbit Kompas. Jakarta.

De Bono, Edward. 2007. Revolusi Berpikir. Mizan Pustaka. Bandung.

Infointernet. 2008. Persepsi dan Kepemimpinan. Jakarta. Jurnal Indonesia. Riset Pangan dan Politik Pembangunan. edisi 9 September 2008.

Kompas. 2008. Proyek Milenium: Mengantisipasi Kegagalan Negara Rl. edisi 8 Agustus 2008.

Maskun, H. Sumitro. 1993. Pembangunan Masyarakat Desa (Asas, Kebijaksanaan, dan Manajemen). Media Widya Mandala. Yogyakarta.

Media Indonesia. 2008. Sudah Merunduk Padi Tidak Jua Berisi, edisi tanggal 8 September 2008.

Nugroho, Riant. 2003 Kebijakan Publik; Formulasi, Implementasi dan Evaluasi Elex Media Komputindo. Jakarta.

Robinson, William I., et.al. 2003. Hantu Neoliberalisme. C-BOOKS Jakarta.

Sampurno. 2000. Knowledge-Based Economy: Sumber Keunggulan Daya Saing. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Sedarmayanti. 2004. Good Governance (Kepemerintahan Yang Baik) Bagian Kedua. Mandar Maju. Bandung.

Seputar Indonesia. 2008. Menuju Ketahanan Pangan di Tanah Air. edisi 5 September 2008.

Sinar Tani. 2008. Editorial; Perangkap Pangan dan Penelitian Kampus, edisi 9 September 2008.

Sipayung, Tungkot. 2008 Perkembangan Mutakhir Pasar Pangan Dunia dan Proyeksi 2050 (Sebuah Tulisan). Rudang Consultants. Jakarta.

Siswono Yudo Husodo, et.al. 2004. Pertanian Mandiri; Pandangan Strategis Para Pakar untuk Kemajuan Pertanian Indonesia. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Suryana, Ahmad dan Ning Pribadi. 2008. Meningkatkan Keterjangkauan Menuju Ketahanan Pangan. Makalah yang disampaikan pada Acara Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi IX. Jakarta.

Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2003. Kebijakan Publik untuk Pemimpin Berwawasan Internasional. Balairung &Co Yogyakarta.

Widayanto, Gatot. 2008. Jhon Naisbitt: Mind Set. Tulisan diperoleh dari Internet. Jakarta.