Tinjauan Waktu Tanam Tanaman Pangan Di Wilayah Timur Indonesia (Review of Food Crop Planting Time In Eastern Indonesia)

Main Article Content

Eleonora Runtunuwu
Haris Syahbuddin
Fadhlullah Ramadhani
Yayan Apriyana
Kharmila Sari
Wahyu Tri Nugroho

Abstract

Waktu awal tanam padi merupakan salah satu aspek pertanian yang menggambarkan waktu mulai menanam padi yang diduga bervariasi antar tempat. Penelitian bertujuan untuk mengkaji variasi waktu tanam tanaman pangan di wilayah timur Indonesia. Awal waktu tanam tanaman pangan yang dilakukan petani pada Musim Tanam I (MH) ditentukan apabila 8 persen dari luas baku kecamatan yang bersangkutan telah ditanami, awal tanam Musim Tanam II (MK I) ditentukan pada saat 6 persen dari luas baku sawah telah ditanami. Analisis dilakukan dengan menggunakan data luas baku dan luas tanam bulanan untuk tanaman padi sawah, padi ladang, dan jagung. Data yang dikumpulkan adalah data per kecamatan untuk periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2009 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian menunjukkan awal waktu tanam yang hampir sama untuk semua komoditas yaitu pada pertengahan sampai dengan akhir Oktober (Okt ll/lll) untuk MH. Untuk MK I, petani melakukan penanaman padi ladang dan jagung terlebih dahulu mulai akhir Januari sampai dengan awal Februari (Jan lll/Feb I)dan juga pertengahan sampai akhir Februari (Feb ll/lll) untuk padi sawah. Realisasi waktu tanam petani ini sangat ditentukan oleh awal musim hujan yang terjadi di wilayah timur Indonesia, sehingga hanya beberapa tempat yang bisa melakukan penanaman padi pada MK I, dan umumnya diganti dengan tanaman palawija. Apabila informasi awal waktu tanam ini dipetakan secara nasional, maka usaha pemenuhan kebutuhan tanaman pangan dapat difokuskan dengan memperhatikan tempat dan waktu kegiatan budidaya tanaman pangan.


Planting time of food crop by farmers is expected to be varied among regions. The study aimed to examine the planting time variation of food crops in eastern Indonesia. Commencing planting time of planting season I (MH) is determined when 8 percent of the total food crop area have been planted, while commencing planting of planting season II (MK I) determined when 6 percent of the area have been planted. Analyses were performed using the food croparea and monthly planted area forirrigation paddy, rainfed paddy and maize. The collected data are distributed in each sub-district between 2000 and 2009 and obtained from the Central Statistics Agency (BPS). Research result showed commencing planting time forrainy season (MH) is almost similar forall food crops in the midto late of October(Oct II / III). For dry season (MK I), farmers plants rainfed paddy and maize crops in advance from late January to early February (Jan HI / Feb I) as wellas midto late February (Feb II / III) forirrigated paddy. Actual planting time is largely influenced bymonsoon in eastern Indonesia, therefore only a fewplaces that cultivate rice inMKI, butgenerally they plant secondarycrops. When the commence of planting time information is mapped nationally, efforts to fulfill the food crops requirement could be planned appropriately considering the local time of food crops cultivation.



Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Eleonora Runtunuwu

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi

Haris Syahbuddin

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi

Fadhlullah Ramadhani

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi

Yayan Apriyana

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi

Kharmila Sari

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi

Wahyu Tri Nugroho

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi

References

BPS. 2010. BPS. Data Realisasi Tanam Tanaman Padi Bulanan Level Kecamatan Pulau Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua Periode 2000-2009. (Tidak dipublikasikan).

Chen, C, C, Qian, A. Deng, dan W. Zhang. 2012. Progressive and Active Adaptations of Cropping System to Climate Change in Northeast China. European Journal of Agronomy 38:94-103.

Ferng J.J. 2009. Effects of Food Consumption Patterns on Paddy Field Use in Taiwan. Land Use Policy 26:772-781.

Francis C.A., M. Prager, dan G. Tejada. 1982. Effects of Relative Planting Dates in Bean (Phaseolus vulgaris L.) and Maize (Zea mays L.) Intercropping Patterns. Field Crops Research 5:45-54.

Folberth C, T Gaiser, K. C. Abbaspour, R. Schulin, dan H. Yang. 2012. Regionalization of a Large- Scale Crop Growth Model for Sub-Saharan Africa: Model Setup, Evaluation, and Estimation of Maize Yields. Agriculture, Ecosystems & Environment 151:21-33.

Gani A. 2009. Keunggulan Pupuk Majemuk NPK Lambat Urai untuk Tanaman Padi Sawah. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 28:148-157.

Huang Q.R., F. Hu, S. Huang, H.X. Li,Y.H. Yuan, G.X. Pan, dan W.J. Zhang. 2009. Effect of Long-Term Fertilization on Organic Carbon and Nitrogen in a Subtropical Paddy Soil. J. Pedosphere 19:727-734.

Inthavong T, M. Tsubo, dan S. Fukai. 2011. A Water Balance Model for Characterization of Length of Growing Period and Water Stress Development for Rainfed Lowland Rice. Field Crops Research 121(2):291-301.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2011. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jakarta. 212 hlm.

Laux P., G. Jackel, R. M. Tingem, and H. Kunstmann. 2010. Impact of Climate Change on Agricultural Productivity Under Rainfed Conditions in Cameroon—A Method to Improve Attainable Crop Yields by Planting Date Adaptations. Agricultural and Forest Meteorology 150(9):1258-1271.

Lee T S., M. A. Haque, and M.M.M. Najim. 2005. Scheduling the Cropping Calendar in Wet-Seeded Rice Schemes in Malaysia. Agricultural Water Management 71:71-84.

Mulyaningsih E.S., H.Aswidinnoor, D. Sopandie, B.F. Pieter. 2010. Transformasi Padi Indica Kultivar Batutegi dan Kasalath Dengan Gen Regulator HD-Zip untuk Perakitan Varietas Toleran Kekeringan. J. Agron. Indonesia 38:1-7.

Nakano H., S. Morita, I. Hattori, dan K. Sato. 2008. Effects of Planting Time And Cultivar on Dry Matter Yield and Estimated Total Digestible Nutrient Content of Forage Rice in Southwestern Japan. Field Crops Research 105(1-2):116-123

Runtunuwu E., H. Syahbuddin. 2007. Perubahan Pola Curah Hujan dan Dampaknya Terhadap Potensi Periode Masa Tanam. Tanah dan Iklim 26:1-12.

Runtunuwu E., H. Syahbuddin, dan F Ramadhani. 2012a. Dinamika Waktu Tanam Tanaman Padi Pulau Kalimantan. Jurnal Agronomi 40(1 ):8-14.

Runtunuwu E., H. Syahbuddin, F Ramadhani, dan W.T Nugroho. 2012b. Dinamika Kalender Tanam Padi di Sulawesi. Majalah Pangan 21(2)113-124.

Shrestha S, F, Asch, M. D, dan M. Becker. 2011. Cropping Calendar Options For Rice-Wheat Production Systems at High-Altitudes. Field Crops Research 121(1):158-167.

Sudir, Suprihanto, dan T.S. Kadir. 2009. Identifikasi Patotipe Xanthomonas Oryzae pv Oryzae, Penyebab Penyakit Hawar Daun Bakteri di Sentra Produksi Padi di Jawa. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 28:131-138.

Tirczka I., and I. Ferencsik. 1998. Establishment of Crop Production Database for Natural Regions and its Role in Cropping. Landscape and Urban Planning 41 (2):99-105.

Wahyuni S. 2008. Has/7 Padi Gogo dari Dua Sumber Benih yang Berbeda. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 27:135-140.