Income and Feasibility of Rice Farming (Oryza sativa L.) in Pauh Duo District South Solok Regency
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Rice is one of the food crops in the agricultural sector, providing sustenance in the form of rice consumed by the majority of the population. Additionally, it serves as a crucial source of income for
farmers. This study aimed to analyze the characteristics of farmers, analyze the income and feasibility
of lowland rice farming in Pauh Duo District, South Solok Regency. Proportional random sampling was
used to select respondents, with a total of 45 participants drawn from a population of 4032 individuals.
Income and feasibility analyses were conducted as the primary tools for examination. The results showed that the average income obtained by rice farmers was Rp13,843750.00/ha/MT, with the average cost was Rp7,270,669.79/ha/MT. Consequently, the average income accrued was Rp8,760,453.65/ha/MT. The R/C analysis demonstrated the feasibility of lowland rice farming in the Pauh Duo District, South Solok Regency, with an obtained R/C value of 1.90. This implied that every Rp1 incurred as a cost by the farmer generated an income of 1.90.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Solok Selatan dalam angka. Edisi ke-1. Kabupaten Solok Selatan: BPS Kabupaten Solok Selatan.
[BPS] Badan Pusat Statistik.2021. Kecamatan Pauh Duo dalam angka. Edisi ke-1. Kecamatan Pauh Duo: BPS Kecamatan Pauh Duo.
Adrianto J, Harianto, Manuntun PH.2016. Peningkatan produksi padi melalui penerapan SRI (System of Rice Intensification) di kabupaten Solok Selatan. Jurnal Agribisnis. Vol 4(2) : 107-122.
Ambarsari, WVDYB. Ismadi A, dan Setiadi. 2014. Analisis pendapatan dan profilitabilitas usahatani padi (Oryza sativa L) di Kabupaten Indramayu. Jurnal wiralodra. Vol 6(2) : 19-27.
Barokah U, Rahayu W, Sundari MT. 2014. Analisis biaya dan pendapatan usahatani padi di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Agric. Vol 26(1): 12-19.
Desy R. 2016. Analisis penggunaan tenaga kerja pada perkebunan kakao rakyat di Nagari Sikucur Kecamatan v Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. (tesis). Universitas Andalas.
Hafizah D. 2015. Analisis usahatani padi sawah menggunakan sistem legowo di Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Barat. Jurnal Galungtropika. Vol 4(2).
Hernanto, F. 1991. Ilmu usahatani. Cetakan ke-2. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hernanto,F. 1993. Ilmu usahatani. Jakarta: penebar swadaya. 309 hal.
Kaninu FG. 2016. Analisis pendapatan dan kelayakan usahatani padi sawah di Desa Sinei Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal Agtotekbis. Vol 4(3): 316-323.
Kautsar MR, Sofyan,Teuku M. 2020. Analisis kelangkaan pupuk bersubsidi dan pengaruhnya terhadap produktivitas padi (Oriza sativa L) di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh besar. Jurnal Ilmiah. Vol 5(1) : 97-107
Neonbota SL, Kune SJ. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani padi sawah di Desa Haekto Kecamatan Noemuti Timur. Jurnal Agrimor.Vol 1(3): 32-35.
Suratiyah. 2015. Ilmu usahatani. Jakarta: Penekar Swadaya.
Tumoka, N. 2013. Analisis pendapatan usahatani tomat di Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa. Jurnal emba. Vol 1(3) ; 345-354.
Zaman N, Nurlina, Simarmata MMT, Permatasari P, Utomo B, Amrudin, Anwarudin O, Firdaus E, Rusdiyana E, Zulfiyana V. 2021. Cetakan ke-1. Yayasan kita menulis. Medan.