Evaluasi Nilai Gizi Protein Tepung Tempe yang Terbuat dari Varietas Kedelai Impor dan Lokal Evaluation on Protein Nutritional Value of Tempe Flour Made from Imported and Local Soybean Varieties
Main Article Content
Abstract
Tempe merupakan produk olahan fermentasi kedelai asli Indonesia. Telah diketahui bahwa kandungan gizi tempe lebih baik dibandingkan kedelai yang tidak difermentasi. Masalah utama tempe adalah umur simpan yang relatif rendah. Salah satu alternatif pengolahan tempe adalah tepung tempe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas protein tepung tempe yang terbuat dari kedelai impor dan lokal. Penelitian ini menggunakan tikus putih Sprague-Dawley sebagai hewan model. Tikus dibagi 4 kelompok berdasarkan sumber protein dalam ransum, yaitu tepung tempe kedelai impor Genetically Modified Organism (GMO)/hasil rekayasa genetika, tepung tempe kedelai impor non-GMO, tepung tempe kedelai lokal Grobogan, dan kasein sebagai kontrol. Parameter kualitas protein diukur berdasarkan metode pertumbuhan dan metode keseimbangan nitrogen. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata pada nilai food convertion efficiency (FCE), protein efficiency ratio (PER), dan net protein ratio (NPR) dari semua jenis tepung tempe. Nilai true protein digestibility (TPD) tepung tempe kedelai grobogan dan non-GMO tidak berbeda nyata, namun nyata lebih tinggi dari tepung tempe kedelai GMO, dan lebih rendah dari kasein. Tidak terdapat perbedaan yang nyata pada nilai biological value (BV) dan net protein utilization (NPU) semua sampel. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara umum nilai gizi protein tepung tempe kedelai lokal Grobogan tidak berbeda dengan tepung tempe kedelai impor non-GMO.
Tempe is a fermented soybean product from Indonesia. It has been known that nutritional values of tempe are better than unfermented soybean. The main problem of tempe product is its short shelf life. An alternative way to solve this problem is tempe flour. The objective of this research was to evaluate the protein nutritional quality of tempe flours made from imported and local soybeans. This research used albino Sprague-Dawley rats as an animal model. The rats were divided into 4 groups based on protein source of the diet, namely: tempe flour of imported Genetically Modified Organism (GMO) soybean, tempe flour of imported non-GMO soybean, tempe flour of local Grobogan soybean, and casein as a control. Protein nutritional parameters were observed based on growth of rats and nitrogen balance methods. The results showed that there were no significant different of food conversion efficiency (FCE), protein efficiency ratio (PER), and net protein ratio (NPR) values from all of tempe flours. True protein digestibility (TPD) value of Grobogan and non-GMO tempe flours was not different, but higher than GMO soybean tempe flour, and lower than casein. There were no significant different of biological value (BV) and net protein utilization (NPU) values from all samples. This research concluded that generally the nutritional quality of protein of tempe flour from local Grobogan soybean tempe flour was not different from the protein quality of import non-GMOZT.
Article Details
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
Almatsier A. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
AOAC. 1995. Official Method of Analysis of The Association of Official Analytical of Chemist. USA: Published by The Association of Official Analitycal Chemist, Inc. Arlington, Virginia.
Astawan, M. 2008. Sehat dengan Tempe. Jakarta : PT.Dian Rakyat,
Astuti, M. Meliala, A. Dalais, F.S. dan Wahlqvist, M.L.2000. Tempe, a nutritious and healthy food from Indonesia. Asia Pacific J Clin Nutr.9(4) : 322-325
Astuti, S. 1999. Pengaruh Tepung Kedelai dan Tempe dalam Ransum Terhadap Fertilitas Tikus Percobaan. [tesis]. Bogor. Institut Pertanian
Bogor
Babu, P.D. Bhakyaraj, R. Vidhyalakshmi, R. 2009. A low cost nutritious food “tempeh”. World Journal of Dairy & Food Sciences 4 (1): 22-27
Bastian, F.Ishak, E.I. Tawali, A.B. Bilang, M. 2013. Daya terima dan kandungan zat gizi formula tepung tempe dengan penambahan semi
refined carrageenan (src) dan bubuk kakao. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol.2 No.1
Chen, C.C. Shih, Y.C. Chiou, P.W.S. Yu, B. 2010. Evaluating nutritional quality of single stage- and two stage-fermented soybean meal. Asian-Aust. J. Anim. Sci. Vol. 23, No. 5 : 598–606
Gu, C. Pan, H. Sun, Z. Qin, G. 2010. Effect of soybean variety on anti-nutritional factors content, and growth performance and nutrients metabolism in rat.Int. J. Mol. Sci.11, 1048-1056; DOI:10.3390/
ijms11031048
Hoffman, J.R. Falvo, M.J. 2004. Protein-which is best?. J Sport Scie and Med.3,118-130.
Inayati. 1991. Biskuit Berprotein Tinggi dari Campuran Tepung Terigu, Singkong, dan Tempe Kedelai. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Kiers, J.L. Meijer, J.C. Nout, M.J.R. Rombouts, F.M Nabuurs, M.J.A. Meulen, J.V.D. 2003. Effect of fermented soya beans on diarrhea and feed efficiency in weaned piglets. J. Appl. Microbiol. 95:545. DOI:10.1046/j.1365-2672.2003.02011.x
Kurihara, K. 2009. Glutamate: from discovery as a food flavor to role as a basic taste (umami). Am J Clin Nutr.90 (suppl):719S–22S. DOI: 10.3945/ajcn.2009.27462D.
Kusnandar, F. 2010. Kimia Pangan komponen Makro. Jakarta : Dian Rakyat.
Lindemann, B. Ogiwara, Y. Ninomiya, Y. 2002. The discovery of umami.Chem senses.27.843-844.
Millward, D.J. Layman, D.K. Tome, D. Schaafsma. 2008. Protein quality assessment : Impact of expanding understanding of protein and amino
acid needs for otimal health. Am J Clin Nutr.87. (suppl):1576S-81S.
Muchtadi, D. 2010. Kedelai Komponen untuk Kesehatan. Bandung : Alfabeta.
Muchtadi, D. 2010. Teknik Evaluasi Nilai Gizi Protein. Bandung : Alfabeta.
Rodriguez, E.O.C. Montoya, N.M.V. Bejarano, P.I.A. Carrillo, J.M. Escobedo, R.M. Perez, L.A.B.
Tiznado, J.A.G. Moreno, C.R. 2006. Nutritional properties of tempeh flour quality protein maize (Zea mays L.). Elsevier Sci Direct.39:1072-1079.DOI:10.1016/j.lwt.2005.07.003
Schaafsma, G. 2000. The protein digestibilitycorrected amino acid score. J.Nutr. 130:1865S-1867S
Waelen, A.H. Plantenga, M.S.W. Veldhorst, M.A.B. Westerterp, K.R. 2009. Single-protein casein and gelatin diets affect energy expenditure similarly but substrate balance and appetite differently in adults. J. Nutr. 139: 2285–2292. DOI:10.3945/jn.109.110403.
Yoo, J.S. Jang, H.D. Cho, J.H. Lee, J.H. Kim, I.H.2009. Effects of fermented soy protein on nitrogen balance and apparent fecal and ileal digestibility in weaned pigs. Asian-Aust. J. Anim.
Sci.Vol. 22, No. 8 : 1167 - 1173