Analisis Rantai Pasok Beras Organik Di Provinsi Jawa Barat

Main Article Content

Pradeka Brilyan Purwandoko
Kudang Boro Seminar
Sutrisno Sutrisno
Sugiyanta Sugiyanta

Abstract

Adanya perubahan paradigma dalam mengkonsumsi bahan pangan menjadikan pola hidup sehat berkembang di masyarakat, hal ini mengakibatkan preferensi mengenai bahan pangan organik terus meingkat. Salah satu produk pangan yang mempunyai prospek untuk dikembangkan adalah beras organik. Oleh karena itu, sangat penting menganalisis proses bisnis untuk mengetahui kondisi dan permasalahan yang terdapat pada rantai pasok beras organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses bisnis dan aliran rantai pasok beras organik di Provinsi Jawa Barat. Analisis rantai pasok dilakukan terhadap setiap aktivitas yang dilakukan selama proses produksi beras dari hulu hingga hilir. Kajian rantai pasok beras organik dilakukan di Kabupaten Bandung dan Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Teknik Purposive Sampling digunakan dalam pemilihan lokasi dan responden berdasar pertimbangan bahwa lokasi adalah sentra produksi beras organik serta responden telah mewakili seluruh informasi yang dibutuhkan pada rantai pasok. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui proses bisnis dan aktvitas rantai pasok. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa kondisi rantai pasok beras organik yang terbentuk belum optimal. Hal ini dikarenakan tidak terserapnya seluruh hasil panen petani ke industri penggilingan beras karena terbatasnya akses pasar dan modal yang dimiliki.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Pradeka Brilyan Purwandoko, Institut Pertanian Bogor

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

Kudang Boro Seminar, Institut Pertanian Bogor

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

Sutrisno Sutrisno, Institut Pertanian Bogor

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

Sugiyanta Sugiyanta, Institut Pertanian Bogor

Departemen Agronomi dan Hortikultura

References

Astuti A, Marimin, Poerwanti R, Machfud, Arkeman Y. 2010. Kebutuhan dan Struktur Kelembagaan Rantai Pasok Buah Manggis. Integritas Jurnal Manajemen Bisnis. Vol.3. No.1. 99-115.

Idaman N, Yulianti LN, Retnaningsih. 2012. Sikap Konsumen Terhadap Beras Organik. Jurnal Manajemen & Agribisnis. Vol.9. No.2. 117-126.

IFOAM. 2015. Organic Agriculture Worldwide Global Data and Survey Background. Journal Research Institute of Organic Agriculture (FiBL): Frick. Switzerland.

Irianto, H dan E. Widiyanti. 2013. Analisis Value Chain dan Efisiensi Pemasaran Agribisnis Jamur Kuping di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (SEPA), Vol.9. No.2. 260-263.

Ismail A. 2013. Peran Value Chain Pada Pedagang Grosir Dalam Hubungannya Strategy Pemasaran. Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol 17. No. 1. 1-8.

Jakiyah U, Baga LM, Tinaprilla N. 2016. Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Usaha Tani Beras Organik Di Propinsi Jawa Barat. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan. Vol.10. No.1. 129-146.

Marimin, Magfiroh. 2011. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Rantai Pasok. IPB Press. Bogor.

Nugroho J, Agustono, Barokah U. 2012. Usahatani Padi Organik Di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar.

Qhairunisa. 2014. Rantai Pasok di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Tesis. Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sari PN. 2015. Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Kinerja Rantai Pasok Beras Organik Bersertifkat Di Kabupaten Bandung Melalui Integrasi. Tesis. Institut Pertanian Bogor (IPB).

Supyandi D, Sukayat Y, Heryanto MA. 2014. Beras Organik: Upaya Meningkatkan Daya Saing Produk Pertanian (Studi Kasus Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat). Journal & Proceeding Feb UNSOED. Vol.4. No.1. 190-201.

Van der Vorst. 2006. Performance Measurement in Agri-Food Supply Chain Netwrok. Di dalam Onderstein CJM, Wijnands JHM, Huirne RBM, dan Van Kooten O (eds) Quantifying The Agri-Food Supply Chain. Springer.