Pengembangan Produk Beras Jagung Instan : Kajian Penerimaan Sensoris, Karakteristik Kimia, dan Analisis Biaya Produksi

Main Article Content

Riyanti Ekafitri

Abstract

Development of instant rice-corn is intended to provide an alternative of staple foods besides rice. Fortification of fiber (fiber addition) is done to replace the fiber loss during grinding and milling process as
well to improve the nutritional quality of instant rice-corn. In this study, the treatment is the addition of different fiber types on instant rice-corn, which is: without fiber (A), fiber agar-agar powder addition (B) and fiber agar-agar powder & carrot porridge (C). This study aimed to examine the sensory evaluation, chemical
characteristics, and costs of production of instant rice-corn. Based on the sensory evaluation, the product
is accepted by the panelists with an assessment of rather preferred. Instant rice-corn with fiber agar-agar
powder & carrot porridge is the best treatment with chemical characteristics: water content 7,38 percent,
ash content 1,04 percent, protein 5,06 percent, carbohydrate 69,90 percent, and crude fiber 3,48 percent.
Costs production of 10 kilograms of instant rice-corn is Rp 116.348,00, the selling price is Rp 157.070,00
per kilogram with a profit margin of 35 percent.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Riyanti Ekafitri

Centre for Appropriate Technology Development
Indonesian Institute of Sciences
Jl. K.S. Tubun No. 5 Subang

References

Astawan, M. 2007. Agar-agar pencegah hipertensi dan diabetes. http://www.rumputlaut.org [diakses 13 April 2013].

Astawan, M. dan Kasih A.L. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta: Gramedia.

Badan Pusat Statistik. 2006. Jagung. http//: bps.go.id [diakses11 Mei 2008].

Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Tanaman Pangan. http//: bps.go.id [diakses11 Mei 2008].

Badan Pusat Statistik. 2015. Konsumsi Rata-rata Setahun Beberapa Bahan Makanan di Indonesia Tahun 2009-2013. http//: bps.go.id [diakses 22 September 2016].

Badan Standardisasi Nasional. 1992. Standar Nasional Indonesia. SNI 01-2891-1992.

Makanan dan Minuman. Jakarta: BSN.

Badan Standardisasi Nasional. 1999. Standar Nasional Indonesia Beras Giling No. 01-6128-1999. Jakarta.

Berger, J. 1962. Maize Production and Manufacturing of Maize. Geneva: Center d’Etude deI’Azole.

Budijanto, S. dan Yuliyanti. 2012. Studi Persiapan Tepung Sorgum (Sorghum Bicolor L. Moench) dan Aplikasinya pada Pembuatan Beras Analog. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 13 No. 3, 177-186.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Daftar Komposisi Bahan Makanan. https://gizimu.wordpress.com. [diakses 15 November 2016].

Diehl, J.C.1988. Imitation Ceremonial Rice. US Patent. 5547719.

Febrianti, Utomo, T.P., Nugraha, A., 2011. Kelayakan Agroindustri Kopi Luwak di Kabupaten Lampung Barat, Jurnal Teknologi Industri dan Hasil

Pertanian.Vol. 16 (1) : 63-72.

Indrasari, S.D., P. Wibowo, and D.S. Damardjati. 1997. Food consumption pattern based on expenditure level of rural communities in several parts in Indonesia. Sukamandi: Balai Penelitian Tanaman Padi.

Hambali, E., Suryani, A., dan Ihsanur, M. 2006. Membuat Aneka Olahan Jagung-Seri Industri Kecil. Jakarta: Penebar Swadaya.

Husain, H., Muchtadi, T.R., Sugiyono, Haryanto, B. 2006. Pengaruh metode pembekuan dan pengeringan terhadap karakteristik grits jagung instan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. Vol 17: 189 – 196.

Juliano. 1972. The rice caryopsis and its composition. In. : Rice, Chemistry and Technology. DF. Houston (ed). Inc. St. Paul Minnesota: American Association of Cereal Chemist.

Kumalasari, R., Fitri, S., dan Riyanti E. 2015. Karakteristik Fisik dan Sifat Fungsional Beras Jagung Instan akibat Penambahan Jenis Serat dan Lama Pembekuan. J.Pangan. vol 24 (1) :37-48

Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Beras. BookPangan.com [diakses 27 Juni 2016].

Kusharto, C.M. 2006. Serat Makanan dan Peranannya Bagi Kesehatan. Jurnal Gizi dan

Pangan. Vol 1 (2) : 45-54.

Limonu, M., Sugiono, dan Feri, K., 2008. Pengaruh Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengeringan Terhadap Instant Jagung Muda. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 19(2): 139-148.

Mishra, A., Mishra, H.N., and Rao, P.S. 2012. Preparation of Rice Analouges Using Extrution Technology. International Journal Food Science and Technology,47 (1789-1797).

Riyanti Ekafitri, Febtri Wijayanti, dan Rima Kumalasari Muchtadi, D.2001. Sayuran sebagai Sumber Serat Pangan Untuk Mencegah Timbulnya Penakit Degenetarif. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 12(1): 61-71.

Pahlevi, R., Zakaria, W.A., Kalsum, U. 2014. Analisis Kelayakan Usaha Agroindustri Kopi Luwak di Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis. Vol. 2 (1) : 48-55.

Purwani, E.Y., Yuliani, S., Indrasari, S.D., Nugaha, S., dan Tharir, R. 2007. Sifat Fisiko-Kimia Bersa dan Indeks Glikemiknya. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Vol. 18 (1) : 59-66.

Santoso, A.D., Warji, D.D. Novita, Tamrin. 2013. Pembuatan dan Uji Karakteristik Beras Sintesis Berbahan Dasar Tepung Jagung. Jurnal Teknik Pertanian. Vol 2, No. 1 : 27-34 .

Siswono. 2005. Nutrisi Tak Hanya di Nasi. http//:www.gizi.net [diakses 16 Agustus 2015].

Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Stieger, G. 2010. Reconstituted Tice Kernel and Processes for Their Preparation. http://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsp?-WQ=2010020640 [diakses 20 Mei 2015].

Suarni. 2004. Evaluasi Sifat Fisik dan Kandungan Kimia Biji Sorgum Setelah Penyosohan. Jurnal Stigma XII (1):88-91.

Suarni dan Firmansyah, I.U. 2014. Struktur, Komposisi, dan Teknologi Pengolahan Sorgum. http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/.[diakses 16 Agustus 2015].

Sugiyono, Soewarno, T. Soekarto, Purwiyatno, H., Agus, S. 2004. Kajian Optimasi Teknologi Pengolahan Beras Jagung Instan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia.Vol 15 : 119 –128.