FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PRODUKTIVITAS PADI BERDASARKAN PERBEDAAN STRATA DI KABUPATAN KARAWANG DAN PURWAKARTA JAWA BARAT

Main Article Content

Bubun Subroto

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara produsen padi papan atas di dunia. Kontribusi produksi terbesar dihasilkan di Pulau Jawa yang mencapai 55% dari total produksi nasional, dan Jawa Barat mempunyai kontribusi sekitar36% dari total produksi padi di Jawa antara lain sebagian berasal dari Kabupaten Karawang dan Purwakarta. Untuk mengumpulkan informasi mengenai tanaman padi, metode pengelolaan dan teknologi yang digunakan, maka dilakukan wawancara dengan beberapa petani di dua Kabupaten tersebut sebagai sample. Variabel-variabel yang dipertimbangkan untuk tujuan peneiitian ini adalah faktor-faktor yang mempunyai hubungan antara produktivitas padi dengan aspek biofisik terutama aspek manajemen dan ekologi. Penilaian faktor-faktor tersebut dilakukan dengan menggunakan the multiple linear regressions. Produktivitas dibedakan dalam empat strata, antara lain: Strata 1 adalah daerah persawahan irigasi teknis golongan kedua dekat dengan pantai, Strata 2 adalah daerah persawahan irigasiteknis golongan pertama dengan lahan tadah hujan, Strata 3 adalah daerah persawahan lahan kering/tadah hujan dan Strata 4 adalah daerah persawahan di lokasi perbukitan/teras. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor dari aspek manajemen yang menentukan produktivitas padi pada masing-masing strata, antara lain: Strata 1 adalah jarak tanam 25x25cm dan waktu tanam di bulan Desember; Strata 2 yaitu varitas padi (Santana); Strata 3 adalah tidak ada periakuan penyemprotan hama, jarak tanam 20x20 cm dan pengolahan tanah dengan mesin traktor; dan Strata 4 yaitu varietas padi (Way Apo Buru) dan jumlah benih yang digunakan. Beberapa faktor dari aspek manajemen yang mempunyai korelasi positif meningkatkan produktivitas padi, antara lain: varietas padi, jarak tanam (25 x 25 cm), penggunaan mesin traktor untuk mengolah tanah dan tidak dilakukan penyemprotan hama. Kegiatan pengeloiaan padi yang disarankan kepada petani dan penting diperhatikan guna meningkatkan produktivitas padi, antara lain: penggunaan varietas padi unggul, penerapan jarak tanam (25 x 25 cm) dan pengolahan tanah dengan traktor.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Bubun Subroto

Perum Bulog

References

Agresli. A., (1990) Categorical Data Analysis, A Wiley Interscience Publication, Jhon Wiley&Sons, New York, Chichester, Brisbane, Torontom Singapore.

BPS-lndonesian Statistic (1999), Statistik Indonesia 1999, Badan Pusat Statistik, Jakarta.

BPS-lndonesian Statistic (2004), Statistik Indonesia 2004, Badan Pusat Statistik, Jakarta. Cenlral Research Institute for Food Crops (1993) Rice Self-sufficiencyandBeyond, Agencyfor Agricultural Research and Development, Ministry ofAgriculture, Republic of Indonesia, Bogor, Indonesia.

de Bie, C.A.J.M., (2000) ComparativePerformance Analy sis of Agro-Ecosystems. Universal Press, Veenendaal, The Netherlands.

Erguiza, A., Duff, B., and Khan, C, (1990) Choice ofRice Crop Establishment Technique: Transplanting vs Wet Seeding, IRRI Research Paper Series, Number 139, February 1990, the International Rice Re search Institute, Manila, Philippines.

Evenson, R.E., Herdt, R.W., and Hossain, M (1996) Rice Research in Asia: Progress and Priorities, CAB In ternational in association with the International Rice Research Institute, Manila, Philippines.

Moore, D.S., and McCabe, G.P. (1999), Introduction to the Practice of Statistic. ThirdEdition, W.H. Free man dan Company, New York.

Subroto, B. (2001) Assessmenf of Factors Determining Rice Yield Base on Different Strata in Two Districts in West Java, Indonesia, the International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Enschede, The Netherlands.

Team of Agricultural Faculty-IPB (1993) Semi Detail Soil Survey at LowSide Citarum WatershedArea in West Java for Rehabilitation of Watershed Area and In dustry Location. Cooperation between Agriculture Faculty-IPB and Soil Resources Management Project. Center for Soil and Agroclimate Research. Bogor, Indonesia