KEBIJAKAN PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL KE DEPAN
Main Article Content
Abstract
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduknya. Oleh karena itu kebijakan pemantapan ketahanan pangan menjadi isu sentral dalam pembangunan dan menjadi fokus utama dalam pembangunan pertanian. Secara keseluruhan ada tiga program utama Departemen Pertanian yang akan dilakukan pada periode 2005-2009, yaitu; (i) Program Peningkatan Ketahanan Pangan. (ii) Program Pengembangan Agribisnis; dan (iii) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. Sejalan dengan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK) yang telah dicanangkan oleh Presiden Rl tanggal 11 Juni 2005 diJatiluhur, Jawa Barat mengamanatkan bangsa ini perlu membangun ketahanan pangan yang mantap dengan memfokuskan pada peningkatan kapasitas produksi nasional untuk lima komoditas pangan strategis, yaitu padi, jagung, kedelai, tebu dan daging sapi. Untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan nasional tersebut, Indonesia masih memiliki potensi lahan untukperluasan usahatani. Dari luas lahan yang sesuai untuk usaha pertanian sebesar 100,8 juta hektar, telah dimanfaatkan 68,8 juta hektar, sehingga lahan yang belum dimanfaatkan sekitar 32 juta hektar. Selain itu, terdapal potensi lahan untuk usaha pertanian berupa lahan terlantar 11,5juta hektar serta pekarangan 5,4 juta hektar, dan belum termasuk lahan gambut dan lebak yang potensinya cukup besar. Dalamrangka memantapkan ketahanan pangan nasional akan dikembangkan terhadap lima komoditas pangan strategis selama periode 2005-2010 antara lain: padi, jagung, kedelai, gula dan daging sapi. Langkah strategis dan jumlah investasi untuk mendukung pengembangan kelima jenis komoditas pangan tersebut telah ditentukan dan disiapkan. Salah satu langkahnya adalah mengidentifikasi potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan kelima komoditas pangan tersebut dan pembangunan infrastruktur fisik dan non fisik pendukung.
Article Details
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
Badan Pusat Statistik. Neraca Bahan Makanan (berbagai tahun). BPS. Jakarta
Iksan, M., (1998) The Disaggregation of Indonesia Poverty: Policy andAnalysis. An unpublished PhD The sis, Universityof Illinois at Urbana-Champaign, IL, USA.
Iksan, M., (2001) "Kemiskinan dan Harga Beras" dalam A. Suryana dan S. Mardianto (eds). Bunga Rampai Ekonomi Beras. LPEM-FEUI. Jakarta.
Mason, Andrew, (1996) "Targeting the Poor in RuralJava". IDS Bulletin vol. 27 (1): 67-82.
Saliem, H.P., S. Mardiyanto dan P. Simatupang (2003) Perkembangan dan Prospek Kemandirian Pangan Nasional. Analisis Kebijakan Pertanian I (2):123-142. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Litbang Departemen Pertanian.
Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan (2003) Laporan Tahunan Dewan Ketahanan Pangan Tahun 2002. Departemen Pertanian. Jakarta
Simatupang, P., (1999) "Toward Sustainable Food Security: The Need for a New Paradigm" International Seminar Agricultural Sector During Turbulence of Economic Crisis: Lesson and Future Direction. 17-18 February 1999. Center for Agro-Socio Economic Research. AARD, Bogor.
Suryana, A. (2002) "Perspektif dan Upaya Pemantapan Ketahanan Pangan Berkelanjutan" Badan Bimas Ketahanan Pangan, Departemen Pertanian. Makalah pada Lokakarya Tekanan Penduduk, Degradasi Lingkungan dan Ketahanan Pangan. 1
Mei 2002. IPB. Bogor