Kesulitan Pangan Menghadang
Main Article Content
Abstract
Harga beras internasionalyang sudah relatif tinggi belumtentu mendongkrak nasib petani. Petani-petani kita tetap berkubang dalam kemiskinan. Kemiskinan petani sulit terentaskan karena pemilikan lahan yang sempit menyebabkan inefisiensi. Dengan pemilikan lahan rata-rata hanya 900 m persegi, maka sulit bagi petani Indonesia untuk dapat hidup makmur. Pembangunan infrastruktur secara besar-besaran untuk mendukung produksi pangan atau pertanian sangat mendesak untuk segera dilakukan. Sebenarnya produktivitas pangan negara
kita sama saja dengan negara-negara lain. Namun, petani di negara lain menikmati sarana prasarana yang lebih baik untuk mendukung kehidupan pertaniannya. Naiknya harga pangan mungkin tidak mendatangkan dampak serius bila rakyat cukup daya belinya. Masalahnya adalah harga pangan naik, daya beli tidak cukup kuat, maka yang terjadi adalah ancaman rawan pangan menghadang. Saat ini penerapan teknologi revolusi hijau dengan menggunakan
benih unggul, pupuk buatan, ataupun pestisida tidak lagi dapat mendongkrak produktivitas lahan secara signifikan. Krisis pangan sangat terasa bila menimpa komoditas yang menyangkut hajad hidup orang banyak yakni beras. Oleh sebab itu upaya diversifikasi pangan pokok harus terus-menerus dilakukan melalui berbagai entry point.
Article Details
Section
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain