Beban Ganda; Permasalahan Keamanan Pangan di Indonesia
Main Article Content
Abstract
Keamanan pangan merupakan prasyarat bagi suatu produk pangan, yang harus ditangani secara terpadu, melibatkan berbagai stakeholders; baik dari pemerintah, industri, dan konsumen. Pada kenyataannya; Indonesia harus menanggung beban ganda keamanan pangan. Beban pertama berkaitan dengan masalah-masalah mendasar keamanan pangan; terutama masih belum
diaplikasikannya prinsip GMP dengan baik. Beban kedua, secara khusus berkaitan dengan industri pangan Indonesia yang berorientasi ekspor; yang harus menghadapi berbagai isu keamanan pangan baru yang selalu bermunculan dari waktu ke waktu, berubah-ubah dan berbeda dari satu negara ke negara lainnya. Penyebab permasaiahan beban ganda keamanan pangan di Indonesia ini adalah belum dipahami dan disadarinya arti strategis keamanan pangan. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian yang layak pada (i)
pembenahan infrastruktur keamanan pangan, (ii) program pendidikan pada produsen dan konsumen, (iii) prioritas alokasi dana untuk pembengunan keamanan pangan dan (iv) pembinaan dan fasilitasi prasarana untuk industri kecil dan menengah. Secara khusus, pemerintah Indonesia perlu memberikan prioritas yang cukup pada pembinaan dan fasilitasi prasarana keamanan pangan untuk industri kecil dan menengah. Peningkatan kondisi keamanan pangan industri kecil menengah ini akan memberikan dampak pada peningkatan status
kesehatan masyarakat, peningkatan daya saing produk, dan pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan akan berkontribusi pada peningkatan daya saing bangsa.
Article Details
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
BPOM, 2007. Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) badan POM Tahun 2007. www.pom.go.id. Di akses tanggal 30 Juni 2008.
BPOM, 2008. Klb Keracunan Pangan Tahun 2001-2006. Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, BPOM.
Dewanti-Hariyadi, R. 2008. Emerging Foodborne Pathogens. Makalah untuk BPOM.
Hariyadi. P and Dewanti-Hariyadi, R. 2003. The Need of Communicating Food Safety In Indonesia Di dalam "Food Quality; A Challenge For North and South", pp. 265-274. A publication of IAAS Belgium vz, Coupure Links 653 B-9000 Gent. Belgium.
Hariyadi, P. 2006. Emerging Food Technology Presentasi untuk BPOM.
Hariyadi. P. 2007. Pangan sebagai Hak Azasl. KONTAN, Minggu III. Oktober 2007
WHO. 1984. The Role of Food Safety in Health and Development. Report of a Joint FAO/'WHO Expert Committee on Food Safety. Geneva,
World Health Organization, 1984 (WHO Technical Report Series, No 705).
WHO. 1996 Guidelines for Strengthening a National Food Safety Programme. Food Safety Unit, Division of Food and Nutrition, WHO, 1996.