Pengembangan Terigu (Triticum aestivum) Lokal

Main Article Content

Tati Nurmala

Abstract

Selera makan masyarakat Indonesia telah terkondisikan mengarah ke pangan hasil olahan yang praktis, hygienis, dan cepat saji yang sebagian besar diperoleh dari bahan baku tepung terigu. Keistimewaan tepung terigu dibandingkan tepung-tepung serealia lain adalah proteinnya tinggi dan mengandung gluten yang dapat memberi daya kembang pada adonan sehingga menjadi tepung yang serbaguna (allpurpose). Namun demikian, gluten kurang bagus untuk penderita autis. Gluten hampir tidak ditemukan di tepung-tepung yang lain, sehingga peranannya di tepung terigu tidak mudah tergantikan. Di sisi lain, Indonesia merupakan lima negara terbesar pengimpor terigu. Padahal, gandum dapat tumbuh di dataran tinggi Indonesia (zona frost) dengan produktivitas yang semakin prospektif tergantung waktu tanam yang tepat dan kesungguhan petani dan fasilitas dari penguasa daerahnya, misalnya di daerah Malang dan Pasuruan (Jawa Timur), Salatiga (Jawa Tengah), Arjasari dan Cikancung (Jawa Barat). Dengan kondisi input produksi yang tidak optimal ("ceb lur") hasil panen telah dapat mencapai 2,5 ton/ha, karena gandum memiliki keunggulan anatomi serta fisiologi yaitu umurnya pendek dan memiliki ekor lemna yang memanjang yang berfungsi untuk menyerap kadar uap air di atmosfir, sehingga kebutuhan air setelah fase reproduktif dipenuhi dari kabut dan kelembaban udara yang tinggi, sehingga dikatakan tahan kekeringan dibandingkan tanaman dataran tinggi lainnya. Pengembangan tanaman terigu di daerah zona frost dapat memberi tambahan kegiatan usaha pada musim tanam ke 3 dimana produktivitas tanaman lain lebih rendah karena kekeringan dan lebih lama umurnya, tentunya dengan memperhatikan konservasi tanah untuk keberlanjutan usaha tani.

Article Details

Section
Articles

References

Anonim. 2006. Dasar-dasar Agronomi. Pustaka Giratuna. Bandung.

Heyne, K. 1950. De nutige planten van Indonesia. N.V. Uit-geverrij van Hoeves Gravenhage. Bandung.

Grubben, G. J. H., and S. Partohardjono. 1996. Plant Resources of South - East Asia. Prosea. Bogor.

Nurmala, Tati. 1998. Serealia Sumber karbohidrat Utama. Rineka Cipta. Jakarta.

Nurmala, Tati dan A.W. Irwan. 2007. Pangan Alternatif Berbasis Serealia Minor. Pustaka Giratuna. Bandung.