Delinasi Kalender Tanam Tanaman Padi Sawah Untuk Antisipasi Anomali Iklim Mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional

Main Article Content

Eleonora Runtunuwu
Haris Syahbuddin
Wahyu Tri Nugroho

Abstract

Perubahan iklim global yang berimbas terhadap pola hujan menjadi kendala bagi
Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Salah satu implikasi dari
perubahan iklim adalah pergeseran awal dan akhir musim tanam yang berdampak negatif terhadap pola tanam dan produktifitas tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun atlas kalender tanam Pulau Sumatera dengan skala 1:250.000, yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk menentukan potensi pola tanam dan waktu tanam pada tanaman semusim (terutama padi) sampai tingkat kecamatan berdasarkan potensi dan dinamika sumber daya iklim dan air. Atlas kalender tanam ini disusun melalui beberapa tahapan yaitu (i) pengumpulan data dan wawancara dengan petani; (ii) analisis waktu tanam; (iii) verifikasi lapang; dan (iv) penyusunan atlas. Selain memetakan kebiasaan waktu tanam yang diterapkan petani saat ini, atlas kalender tanam ini juga dilengkapi dengan kalender tanam berdasarkan tiga kondisi iklim, yaitu pada saat curah hujan tinggi (tahun basah), pada saat curah hujan rendah (tahun kering), dan pada saat curah hujan normal (tahun normal). Atlas kalender tanam dapat menjadi panduan bagi penyuluh pertanian maupun petani dalam menjalankan usahataninya secara berkelanjutan. Beberapa manfaat atlas kalender tanam adalah untuk menentukan waktu tanam tingkat kecamatan, menentukan rotasi tanaman berdasarkan potensi sumberdaya iklim dan air, mendukung perencanaan tanam tanaman pangan semusim, dan mengurangi dampak buruk pergeseran musim tanam terhadap kerugian petani. 

Global climate change causes change in the rainfall pattern and becomes a constraint to the national program on rice. The change implies both the shifting of the cropping time and the change in cropping pattern of annual crops that eventually decrease crop productivity. The aim of this research is to provide the cropping calendar map of Sumatera island at 1:250.000 scale that can be applied as reference in determining time of planting and cropping pattern for each sub district that suit to the dynamic of climate and water resources. This cropping calendar is arranged through several steps: (i) climate data collection and farmer’s interview; (ii) analysis of planting time; (iii) field verification; and (iv) mapping process by delineating of cropping pattern. This map is prepared for the farmer’s condition in different climate anomaly scenarios such as La-Nina, El-Nino, or normal. This cropping calendar map can be used as a reference for farmers and extension workers in planning a sustainable farming.Cropping calendar map serves several function, i.e. providing spatial and tabular cropping pattern for crop land at the sub-district level, determining cropping rotation in each sub district based on the existing climate and water resources, supporting the planning of cropping season and pattern, especially for seasonal food crops, and reducing the negative impact of climate anomaly and risk of farmer’s losses.

 

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Eleonora Runtunuwu

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi,

Jl Tentara Pelajar 1a, Bogor

Haris Syahbuddin

Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Jl. Kebun Karet, Lok Tabat Banjarbaru

Wahyu Tri Nugroho

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi,

Jl Tentara Pelajar 1a, Bogor

References

BMKG. 2006. Pemutakhiran Prakiraan Musim Hujan 2006-2007 dan Gejala Cuaca Ekstrim Saat Pancaroba. Badan Meteorologi dan Geofisika. Jakarta. 42 hal.

Edirisinghe, N. 2004. A Study of Food Grain Market in Iraq. Document of the World Bank & United Nations World Food Program. Reconstructing Iraq. Working Paper No. 3. June 2004. 72p.

FAO. 1996.Guidelines: Agro-ecological Zoning. FAO Soils Bulletin 73. FAO, Rome.

Las, I., A. Unadi, K. Subagyono., H. Syahbuddin., E. Runtunuwu. 2007. Atlas Kalender Tanam Pulau Jawa, Skala 1:1.000.000 dan 1:250.000.

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi. Bogor. 96 hal.

Las, I., A. Unadi, H. Syahbuddin, E. Runtunuwu. 2008. Atlas Kalender Tanam Pulau Sumatera, Skala 1:1.000.000 dan 1:250.000. Balai

Penelitian Agroklimat dan Hidrologi. Bogor.

Las, I., A. Unadi, H. Syahbuddin, E. Runtunuwu. 2009a. Atlas Kalender Tanam Pulau Kalimantan, Skala 1:1.000.000 dan 1:250.000. Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi. Bogor.

Las, I., A. Unadi, H. Syahbuddin, E. Runtunuwu. 2009b. Atlas Kalender Tanam Pulau Sulawesi, Skala 1:1.000.000 dan 1:250.000. Balai

Penelitian Agroklimat dan Hidrologi. Bogor. Las, I., A. Unadi, H. Syahbuddin, E. Runtunuwu.

Atlas Kalender Tanam Wilayah Indonesia Bagian Timur Skala 1:1.000.000 dan 1:250.000. Balai Penelitian Agroklimat dan

Hidrologi. Bogor.

Runtunuwu E., dan A. Kondoh. 2008. Assessing Global Climate Variability and Change under Coldest and Warmest Periods at Different Latitudinal Regions. Indonesian Journal of Agricultural Science 9(1), 2008: 7-18.

Runtunuwu E., Syahbuddin H., I. Amien, dan I. Las. 2011. New Cropping Calendar Map Development for Paddy Rice Field In Java

Island. Jurnal Ecolab5(1):1-14. Syahbuddin, H., M. D. Yamanaka, dan E.

Runtunuwu. 2004. Impact of Climate Change to Dry Land Water Budget in Indonesia: Observation during 1980-2002 and Simulation

for 2010-2039. Presented in Asia Oceania Geosciences Society 2rd Annual Meeting

(AOGS 2005). Singapore. June 2005. Viet N V. Printed 2006. Climate Change and Strategies To Be Adapted In Agriculture for Sustainable Development in Vietnam. http://sedac.ciesin.org/openmeeting/

downloads/1001755129_presentation_baocao_brazin.doc.

Wiliamson, D. 2001. Using Remotely Sensed Data for Humanitarian Relief. Geography Bulletin, Summer 2001, pp. 15-18.

Wiriadiwangsa, D. 2005. PranataMangsa, Masih Penting untuk Pertanian. Tabloid Sinar Tani, 9 – 15 Maret 2005.