http://jurnalpangan.com/index.php/pangan/issue/feed JURNAL PANGAN 2024-02-07T02:40:51+00:00 SONYA MAMORISKA jurnalpangan@gmail.com Open Journal Systems <p>pISSN: <a title="p-ISSN" href="http://u.lipi.go.id/1180434081" target="_blank" rel="noopener">0852-0607</a></p> <p>eISSN: <a title="E-ISSN" href="http://u.lipi.go.id/1459841900" target="_blank" rel="noopener">2527-6239</a></p> <p>PANGAN merupakan sebuah jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh Pusat Perencanaan Strategis dan Manajemen Risiko Perum BULOG, terbit secara berkala tiga kali dalam setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Saat ini PANGAN telah terakreditasi oleh Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia dengan sertifikat akreditasi nomor 28/E/KPT/2019.</p> <p>PANGAN mempublikasikan beberapa jenis artikel di antaranya artikel terkait hasil riset yang berisi kemajuan utama (<em>major advance</em>) dan merupakan <em>original research findings</em>, artikel bersifat kajian (review) yang mendeskripsikan perkembangan baru kesignifikanan interdisiplin dengan memperhatikan pertanyaan pertanyaan yang belum teresolusi serta arahnya di masa mendatang, serta tulisan-tulisan lainnya terkait pangan yang menyajikan hal-hal seperti kebijakan baru dan penting dengan kesignifikanan yang luas, baik skala nasional maupun internasional, komentar terhadap masalah pangan, diseminasi undang-undang, peraturan pemerintah, Inpres, Keppres, bedah buku, rubrik, serta wawancara.</p> http://jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/view/631 Farmers’ Willingness to Continue on Rice High-Yileding Varieties in South Sulawesi Province: The Influence of Attitudes towards Variety Attributes and Socioeconomic Aspects 2023-10-27T06:04:06+00:00 Diah Arina Fahmi diah022@brin.go.id Irham Irham irham@ugm.ac.id Lestari Rahayu Waluyati lestarirahayu_wlyt@ugm.ac.id <p><em>High-yielding varieties are technological innovations readily accepted by farmers and proven to </em><br /><em>increase rice productivity. This study aimed to determine the attitude of farmers toward the attributes of rice varieties and compare their willingness to continue in rice varieties and identify influencing factors. This research was conducted from December 2020 to January 2021 with 101 farmers, selected by purposive sampling, using Ciherang and Inpari 37 varieties in South Sulawesi. Farmers’ attitudes towards the attributes of rice varieties were measured by Fishbein analysis. Proportion analysis was done to determine farmers’ willingness to continue using the Ciherang and Inpari 37 varieties, and binomial logistic analysis was used to estimate the factors that influence it. The results showed that farmers’ attitudes toward the attributes of the Ciherang variety were mainly higher than that of Inpari 37, except for attribute productivity, pest and disease resistance, milled yield quality, and grain selling price. The level of willingness of farmers to continue using Ciherang and Inpari 37 was in the high category with a higher Ciherang value than farmers of Inpari 37. The factors influencing the willingness to continue for both varieties were rice texture, resistance to pests and diseases and the selling price. Other factors variably influenced the willingness of farmers to continue for both varieties.</em></p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 http://jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/view/632 Income and Feasibility of Rice Farming (Oryza sativa L.) in Pauh Duo District South Solok Regency 2023-11-29T05:39:18+00:00 Dian Fauzi dhi_fauzi20@yahoo.co.id <p><em>Rice is one of the food crops in the agricultural sector, providing sustenance in the form of rice consumed by the majority of the population. Additionally, it serves as a crucial source of income for </em><br /><em>farmers. This study aimed to analyze the characteristics of farmers, analyze the income and feasibility </em><br /><em>of lowland rice farming in Pauh Duo District, South Solok Regency. Proportional random sampling was </em><br /><em>used to select respondents, with a total of 45 participants drawn from a population of 4032 individuals. </em><br /><em>Income and feasibility analyses were conducted as the primary tools for examination. The results showed that the average income obtained by rice farmers was Rp13,843750.00/ha/MT, with the average cost was Rp7,270,669.79/ha/MT. Consequently, the average income accrued was Rp8,760,453.65/ha/MT. The R/C analysis demonstrated the feasibility of lowland rice farming in the Pauh Duo District, South Solok Regency, with an obtained R/C value of 1.90. This implied that every Rp1 incurred as a cost by the farmer generated an income of 1.90.</em></p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 http://jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/view/626 Farmer’s Income and Allocative Efficiency Analysis in Rice Production in Koto Tangah Subdistrict Padang City 2022-09-26T03:20:31+00:00 Angelia Leovita angelialeovita41@gmail.com <p><em>The low productivity of lowland rice (Oryza sativa L.) in Koto Tangah District is affecting farmers’ </em><em>income. The objectives of this research were to analyze : (i) income from lowland rice cultivation, (ii) factors </em><em>that influence rice production, and (iii) the efficiency of utilization of lowland rice production factors in Koto </em><em>Tangah District. The method used in this research was quantitative, using probability sampling techniques </em><em>with proportional random sampling method and 44 respondents were involved. The data analysis techniques </em><em>used were income analysis, Cobb-Douglas production function, T-test (partial), F-test (simultaneous), </em><em>coefficient of determination, and efficiency analysis. Based on the survey results, it was known that the </em><em>total income from lowland rice cultivation in Koto Tangah District was IDR2,607,860.36/average land area/ </em><em>MT, and lowland rice cultivation was possible with an R/C value of 1.21. The factors that influenced lowland </em><em>rice production in Koto Tangah District were land area, seeds, and chemical fertilizers, which significantly </em><em>affected production levels. In contrast, pesticides, labor within the family, and labor outside the family do </em><em>not significantly affected lowland rice production in Koto Tangah District. Although production factors such </em><em>as land area, seeds, fertilizers, pesticides, and family labor (TKDK) were still inefficient, non-family labor </em><em>(TKLK) had almost reached an efficient level.</em></p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 http://jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/view/732 Kontribusi Teknologi Irigasi Pompa dan Pemahaman Petani dalam Mendukung Produksi Tanaman Pangan di Lahan Sawah Tadah Hujan 2023-11-17T08:12:01+00:00 Muchamad Trinugroho wahyubyl2@gmail.com Sigit Supadmo Arif sigitsupadmoarif@ugm.ac.id Sahid Susanto s_susanto@ugm.ac.id Bayu Dwi Apri Nugroho bayu.tep@ugm.ac.id abi prabowo abi.prabo2301@gmail.com <p>Teknologi irigasi pompa di lahan sawah tadah hujan untuk mendukung produksi tanaman pangan <br />sangat dibutuhkan. Penerapan teknologi irigasi pompa harus mempertimbangkan faktor komponen <br />teknologi serta kesiapan sumber daya manusia secara individu maupun institusi. Tujuan penelitian ini <br />adalah menganalisis kontribusi faktor teknologi dan menjelaskan tingkat pemahaman petani terhadap <br />penerapan teknologi irigasi pompa. Metodologi penelitian yang digunakan terdiri dari metode teknometri dan analisis deskriptif menggunakan 40 kuesioner yang diedarkan kepada petani, pengelola kelompok tani, dan pengelola irigasi di Desa Tambakromo di Kecamatan Cepu. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pemahaman responden dari kuat sampai sangat kuat tehadap kandungan teknologi <em>technoware, humanware, orgaware dan infoware</em>. Hasil analisis tingkat pemahaman petani terhadap teknologi dan komponennya termasuk dalam kategori kuat dan sangat kuat, sedangkan hasil analisis teknometrik kandungan teknologi menunjukkan teknologi irigasi pompa air dalam kategori semi modern dan tingkatan yang baik. Hasil kajian ini sebagai masukan bagi pemerintah, petani dan pihak yang berkepentingan yang lain dalam menentukan strategi yang tepat dalam penerapan teknologi irigasi di lahan sawah tadah hujan.</p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 http://jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/view/669 Pengaruh Penambahan Tepung Porang (Amorphophallus mulleri) Termodifikasi terhadap Daya Serap Air, Kadar Protein dan Organoleptik Mi Kering 2023-11-28T02:47:19+00:00 Gusti Setiavani gustisetiavani38@gmail.com Mona Nur Moulia mouliamona@gmail.com Linda Tri Wira Astuti lindatriwiraastuti@gmail.com Nurliana Harahap nurliana.harahap@gmail.com <p>Tepung Porang Termodifikasi (TPM) memiliki potensi yang besar dikembangkan sebagai salah satu penganti terigu. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh substitusi tepung porang (Amorphophallus muelleri) termodifikasi terhadap protein, daya serap air, dan organoleptik mi kering. Menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan substitusi tepung terigu:TPM berturut turut; 90 persen:10 persen, 80 persen:20 persen, 70 persen:30 persen, 60 persen:40 persen, 50 persen:50 persen. Parameter pengamatan meliputi kadar protein, daya serap air, dan tingkat kesukaan panelis. Hasil penelitian menunjukkan substitusi tepung terigu:TPM berpengaruh nyata terhadap kandungan protein dan daya serap air mi kering. Kadar protein dan daya serap air tertinggi didapat dari sampel dengan substitusi tepung terigu:TPM 80 persen:20 persen dengan kadar protein dan daya serap air berturut turut yaitu 14,14 ± 0,10 persen, dan 145,33 ± 2,08 persen. Substitusi tepung terigu: TPM tidak berpengaruh nyata terhadap kesukaan panelis dari parameter warna, rasa, aroma, penampakan, tekstur dan penerimaan keseluruhan. Penambahan TPM menyebabkan perubahan warna mi menjadi kecokelatan dan rasa yang menyimpang yang tidak disukai panelis. TPM yang <br />memiliki bau fermentasi yang khas memengaruhi aroma yang disukai panelis. Perlakuan substitusi tepung terigu:TPM 70 persen:30 persen memberikan nilai indeks efektivitas tertinggi. Substitusi TPM hingga 30 persen, mi kering masih disukai oleh panelis.</p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 http://jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/view/741 Evaluasi Keunggulan Relatif Pertanian Organik dan Non-Organik 2023-10-24T02:50:18+00:00 Muhammad Ibnu muhammad.ibnu@fp.unila.ac.id <p>Para pendukung (supporter) mempromosikan berbagai keunggulan pertanian organik dalam <br />menyediakan bahan pangan bagi umat manusia di bumi ini secara lebih berkelanjutan. Penelitian ini memiliki premis bahwa pertanian non-organik (yang rancu disebut sebagai pertanian konvensional) juga memiliki keunggulan relatif dibandingkan pertanian organik, sehingga argumen yang menyatakan bahwa seluruh pertanian non-organik perlu diubah menjadi pertanian organik adalah tidak tepat. Penelitian ini bertujuan membuktikan premis tersebut dengan mengevaluasi beberapa aspek kritis yang sering menjadi perdebatan, yaitu kebutuhan lahan, keanekaragaman hayati, kualitas air, degradasi lahan, analisis siklus lingkungan hidup, dan perubahan iklim. Penelitian ini bersifat kualitatif dan metode yang digunakan adalah tinjauan literatur terhadap 151 penelitian mengenai pertanian non-organik dan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertanian non-organik memiliki keuntungan relatif dan dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga dapat menghindari bahaya dan/atau kerusakan akibat mengejar produktivitas yang tinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen yang baik tampaknya akan lebih menentukan bagaimana sifat dampak pertanian pada lingkungan. Manajemen pertanian yang baik akan lebih berkontribusi pada lingkungan dan umat manusia dibandingkan ideologi pertanian yang ekstrem, seperti intensif memanfaatkan bahan kimia (tetapi kurang bijaksana) atau tidak memanfaatkan bahan kimia sama sekali.</p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 http://jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/view/679 Review Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 17 Tahun 2012 tentang Peningkatan Rendemen dan Hablur Tanaman Tebu 2023-11-17T08:02:41+00:00 Agus Supriono amam.faperta@unej.ac.id Dimas Bastara Zahrosa amam.faperta@unej.ac.id Mohammad Ghufron Rosyadi amam.faperta@unej.ac.id Soetriono Soetriono amam.faperta@unej.ac.id Sasmita Sari amam.faperta@unej.ac.id Abdullah Muhlis amam.faperta@unej.ac.id Amam Amam amam.faperta@unej.ac.id <p>Upaya pemerintah untuk swasembada gula salah satunya ialah menganjurkan petani tebu untuk <br />melakukan sistem budi daya tebu secara intensif, ironisnya sistem budi daya tebu secara intensif yang <br />dilakukan oleh petani tebu terkendala biaya operasional budi daya dan regulasi kebijakan, khususnya <br />Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 17 tahun 2012 tentang Peningkatan Rendemen dan Hablur Tanaman Tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mereviu Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 17 tahun 2012. Metode pengambilan data menggunakan Focus Group Discussion (FGD), wawancara dengan responden petani tebu dan pihak manajemen pabrik gula. Data dianalisis secara deskriptif dan analitik. Hasil penelitian didapatkan bahwa: 1) munculnya potensi konflik sebagai akibat dari ketidaktransparanan Pabrik Gula (PG) terhadap nilai rendemen tebu, 2) permasalahan sistem kemitraan bagi hasil antara petani tebu dengan PG, di mana pihak pemilik modal atau perusahaan sudah semestinya membiayai operasional budi daya tebu, sedangkan pihak petani sebagai pelaksana usaha tani atau pembudidaya yang hanya mempersiapkan lahan dan tenaga kerja; 3) secara umum petani tebu dan Pabrik Gula (PG) belum mengetahui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 17 tahun 2012 dengan alasan tidak ada sosialisasi perihal peraturan daerah tersebut, dan 4) pergeseran atau perubahan sistem agribisnis gula dari monopsoni-monopoli ke arah oligopsoni-oligopoli (lebih liberal), ditinjau dari sudut pandang konten (isi) kebijakan, pada kenyataannya telah menyebabkan tidak tercapainya dan/atau tidak terlaksananya amanat dari peraturan daerah tersebut. Kesimpulan kajian penelitian ini ialah merekomendasikan pergantian atau perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 17 tahun 2012 tentang Peningkatan Rendemen dan Hablur Tanaman Tebu.</p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024