Prospek Sukun (Artocarpus communis) sebagai Pangan Sumber Karbohidrat dalam Mendukung Diversifikasi Konsumsi Pangan

Main Article Content

Sri Widowati

Abstract

Pangan pokok masyarakat Indonesia masih bertumpu pada satu komoditas, yaitu beras. Budaya mengkonsumsi nasi penduduk negeri ini sangat tinggi, bahkan sebagian besar masyarakat merasa belum makan jika belum mengkonsumsi nasi. Permintaan beras yang terus meningkat akan menjadi beban dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, meskipun pada tahun 2008 kita kembali mengulang sukses yang pernah diraih tahun 1984 yaitu swasembada beras. Namun porsi konsumsi serealia dalam menu makan masyarakat Indonesia (62%) jauh melampaui porsi maksimum dalam pola pangan harapan (51%), oleh karena itu diperlukan penyeimbangan dengan mengganti sebagian sumber karbohidrat asal serealia (terutama beras) dengan bahan pangan sumber karbohidrat dari buah-buahan dan umbi-umbian. Sukun merupakan salah satu sumber karbohidrat yang potensial untuk dikembangkan. Produksi sukun di Indonesia terus meningkat dari 35.435 ton (tahun 2000) menjadi 92.014 ton (tahun 2007) dengan luas panen 13.359 ha. Sukun tergolong buah klimaterik, puncak klimaterik dicapai dalam waktu singkat karena proses respirasinya bertangsung cepat. Sukun yang telah mencapai ketuaan optimal, bila tidak segera dikonsumsi atau diproses lanjut akan menjadi lunak/busuk dalam waktu beberapa hari. Untuk mengantisipasi melimpahnya sukun saat panen raya dan memperpanjang umur simpannya, maka produk setengah jadi yang sesuai adalah diproses menjadi tepung. Tepung sukun mengandung sekitar 80% karbohidrat dan energi 302 kalori/100 gram. Buah sukun kaya akan vitamin dan mineral, oleh karena itu produk setengah jadi yang disarankan adalah tepung bukan pati. Bentuk tepung dipilih, karena sebagian besar komponen zat gizi masih bisa dipertahankan, awet, mudah diformulasi dan diolah menjadi anekaragam makanan.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Sri Widowati

Peneliti Utama pada BB Pascapanen Pertanian.

References

Anonim, 1992. Daflar Komposisi Bahan Makanan. Bhatara Karya. Jakarta.

Dahuri, R. 2007. Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional. Media Indonesia, 30 Oktober 2007.

Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2003. Panduan Teknologi Pengolahan Sukun sebagai Bahan Pangan Aiternatif. Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Jakarta.

Grover, J.K., V. Vats, S.S. Rathi and R. Dawar. 2002. Traditional Indian Anti-diabetic Plants Progression of Renal Damage in Streptozotocin

Induced Diabetic Mice. J. Ethnopharmacology. 76:233-238.

Hasler, CM. 1998. Functional Foods: Their Role in Disease Prevention and Health Promotion. J. Food Technology. 52:63-70

Jachak, S.M. 2002. Herbal Drugs as Antidiabetics: on Overview. CRIPS.3:9-13

Khomsan A. 2006. Beras dan Diversifikasi Pangan. Kompas., 21 Desember 2006 [diakses 09 Feb 2008]

Mariska, I., Y. Supriati dan S. Hutami. 2004. Mikropropagasi Sukun {Artocarpus communis Forst), Tanaman SumberKarbohidrat Aiternatif. Kumpulan Makalah Seminar Hasil Penelitian BB Biogen tahun 2004. Hal 180-187.

Marsono, Y., P. Wiyono, and Z. Noor. 2002. Indeks Glikemik Kacang-kacangan. Jurnal Teknol dan Industri Pangan. XIII: 211-216.

Rincon, A. Mariela, Padilla dan C. Fanny. 2005. Physicochemical Properties of Breadfruit {Artocarpusaltilis) Starch from Margarita Island, Venezuela. Edisi No. 56,'XVHI/Oktober-Desember/2009

desa, bahkan dimungkinkan terjadi aliran dana berbalik dari kota ke desa. Dalam bentuk tepung, sukun dapat diolah menjadi aneka produk makananyang tidak kalah dengan produk olahan berbasis tepung beras ataupun terigu (Gambar 4).

Suismono dan Suyanti. 2008. Sukun sebagai Sumber Pangan Pokok Harapan dalam Penganekaragaman Konsumsi Pangan. Dalam

Wisnu Broto dan S. Prabawati (eds) Teknologi Pengolahan untuk Penganekaragaman Konsumsi Pangan.BB Pascapanen.

Widowati, S, N. Richana, Suarni, P. Raharto, IGP. Sarasutha. 2001. Studi Potensi dan Peningkatan Dayaguna Sumber Pangan Lokal Untuk Penganekaragaman Pangan di Sulawesi Selatan. Lap. Hasil Penelitian. Puslitbangtan, Bogor.

Widowati. S dan D.S. Damardjati. 2001. Menggali Sumberdaya Pangan Lokal dalam Rangka Ketahanan Pangan.Majalah PANGAN No.36/X/Jan /2001. BULOG, Jakarta.

Winarno, F.G., 2000. Potensi dan Peran tepungtepungan bagi Industri Pangan dan Program Perbaikan Gizi. Makalah pada Sem Nas

Interaktif: Penganekaragaman Makanan untuk Memantapkan ketersediaan pangan.